telkomsel halo

Q1-13, Laba DNET Turun 53%

10:51:01 | 04 May 2013
Q1-13,  Laba DNET Turun 53%
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Dyviacom Intrabumi Tbk (Dnet) kembali mengalami penurunan laba di kuartal pertama  2013 melanjutkan tren yang buruk selama 2012.

Dikutip dalam laporan keuangan perseroan yang dikirimkan ke Bursa Efek  Indonesia (BEI) belum lama ini, sepanjang triwulan pertama 2013 emiten dengan kode saham DNET ini hanya membukukan laba bersih sebesar Rp 81,131 juta atau melorot 53% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 173,34 juta.

Laba usaha dari perseroan juga mengalami penurunan sekitar 50% dari Rp 173,34 miliar di triwulan pertama 2012 menjadi Rp 104,5 miliar di triwulan pertama 2013. Pemicu penurunan laba usaha salah satunya karena tingginya beban operasi yakni sekitar Rp 9,4 miliar

Perseroan selama triwulan pertama 2013 berhasil mendapatkan pendapatan sebesar Rp 2,407 miliar atau naik 30% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 209,8 miliar.

Kontributor pendapatan perseroan adalah dari solusi Teknologi Informasi (TI) sebesar Rp 1,447 miliar dan penyediaan akses internet serta NOC sebesar Rp 960 juta.

Perseroan tengah berencana  melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Rights Issue) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 14 miliar lembar saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham.Dana segar yang akan diperoleh diperkirakan mencapai Rp 7 triliun.

Right issue dilakukan untuk mendukung perubahan kegiatan usaha utamanya menjadi perusahaan investasi yang akan memiliki penyertaan pada perusahaan yang bergerak dalam barang konsumsi dan ritel.

Saat ini DNET memiliki kegiatan usaha yang meliputi jasa penyedia akses internet (Internet Service Provider/ISP), IT solution, penyedia jasa dan barang untuk merancang aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras dan jasa lainnya serta pengembang portal ogahrugi.com.

Dana yang diperoleh dari hasil Rights Issue tersebut nantinya sebagian besar akan digunakan untuk melakukan penyertaan pada 35,84% saham di PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), 30,45% saham di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) dan 40% saham di PT Indomarco Prismatama (IDM).(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories