telkomsel halo

Omzet Erajaya Diprediksi Tumbuh 33,6%

8:58:56 | 29 May 2013
Omzet Erajaya Diprediksi Tumbuh 33,6%
Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (indoTelko) – Pertumbuhan tahunan atau compound annual growth rate (CAGRS) omzet PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dari 2010-2014 diprediksi di kisaran 33,6% berkat terus tumbuhnya penjualan ponsel di Indonesia.

Analis dari Bahana Sekuritas Aditya Eka Prakarsa dalam risetnya mengungkapkan kinerja yang tidak menggembirakan  di kuartal pertama 2013 dari distributor produk telekomunikasi ini tak mengubah prediksi CAGR 2010-2014 yakni di kisaran 33,6%.

“Kita hanya koreksi sedikit prediksinya,” ungkapnya.

Erajaya selama kuartal pertama membukukan keuntungan sebesar Rp 75,57 miliar  atau turun 5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 79,72 miliar. Perseroan selama triwulan pertama 2013 meraih pendapatan sebesar Rp 2,934 triliun atau turun 7,5% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 3,172 triliun.

Dalam kalkulasi yang dilakukan Bahana sebelumnya pendapatan dari Erajaya pada 2013 akan mencapai Rp 17,05 triliun. Melihat hasil di triwulan pertama 2013, dikoreksi menjadi Rp 16,985 triliun. Sementara di 2014 diprediksi pendapatan mencapai Rp 21,416 triliun.

Sementara di prediksi laba bersih banyak terjadi perubahan. Pada awal tahun diprediksi laba bersih 2013 Erajaya akan sebesar Rp 666 miliar berubah menjadi Rp 569 miliar. Sedangkan laba bersih 2014 awalnya diprediksi Rp 827 miliar berubah menjadi Rp 734 miliar.

“Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Erajaya. Misalnya masalah banjir yang dihadapi di Jakarta di awal tahun.  Menempatkan gudang tersentral di  Taman Palem, Jakarta Barat, bisa menjadi masalah dan beban menjadi naik karena banjir,” katanya.
 
Hal lain yang harus diatasi adalah pesaing seperti anak usaha Metrodata, Synnex Metrodata, yang juga akan bermain di pemasaran ponsel.  Synnex telah menggandeng Samsung dan ZTE, serta akan memperluas portfolio ke  Asus, HTC dan Lenovo. Belum lagi Tiphone Mobile juga akan bermain di pasar handset yang akan menambah tekanan di pangsa pasar Erajaya.

“Adanya isu Erajaya digandeng Foxconn jika benar terealisir itu baru memberikan bagi dampak ke performa keuangan perseroan pada 2015,” katanya.

Sebelumnya, Direktur Marketing dan Komunikasi Erajaya Djatmiko Wardoyo mengakui tekanan di kuartal pertama diakibatkan adanya aturan baru dari pemerintah tentang importasi gadget, banjir di Jakarta, dan telatnya produk baru keluar ke pasar.(ss)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories