Ilustrasi
JAKARTA (IndoTelko) - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) tengah membidik pemain di bidang konten dan media online untuk menggenjot pendapatan di masa depan.
“Saat ini sedang mengevaluasi nilai dari perusahaan itu,” ungkap Presiden Direktur Elang Mahkota Teknologi Sutanto Hartono di Jakarta, kemarin.
Diungkapkannya, saat ini ada dua perusahaan yang besar peluangnya untuk dicaplok di sektor teknologi informasi (TI) dan media. Nilai akuisisi jika terjadi di kisaran Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun.
“Aset keduanya kecil, tetapi memiliki peluang pertumbuhan yang besar secara bottom line dan bisnisnya solid. Kita harapkan akuisisi perusahaan bisa terjadi pada kuartal III ini untuk keduanya. Akuisisi ini bukan untuk mendorong pendapatan tahun ini, tetapi 5-10 tahun ke depan,” katanya.
Genjot
Lebih lanjut dikatakannya, perseroan pada tahun ini mengalokasikan belanja modal di bawah Rp 100 miliar. Sekitar Rp 50 miliar telah terserap hingga Mei kepada Indosiar dan SCTV yang bermain di segmen free to air (FTA) dan pengadaan set top box untuk program televisi digital pemerintah.
Selanjutnya, sekitar Rp 10 miliar dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur anak usahanya PT Mediatama Anugrah Citra (NexMedia). Tahun ini, perseroan menargetkan pelanggan Nexmedia mencapai 120 ribu dari 65 ribu pelanggan posisi terakhir.
"Kita menargetkan posisi SCTV berada di dua besar industri media tahun ini dengan market share di 16%-17%. Sementara Indosiar di lima besar dengan pangsa pasar 12%-13% dari sebelumnya 10%-11%," ujar Sutanto.
Untuk pay TV Nexmedia, saat ini masih terkendala pada lingkup siaran di Jakarta dan sekitarnya atau kawasan Jabodetabek. Ekspansi ke berbagai kota diperkirakan baru terealisir mulai 2014. Untuk sementara waktu, cakupan siaran Liga Inggris untuk pay TV di luar Jabodetabek bermitra dengan pay TV lain yakni Orange TV.
Perseroan adalah pemegang hak siar liga Inggris selama tiga musim mulai 2013. Untuk liga Inggris ini ditargetkan pendapatan iklan lebih dari Rp 100 miliar per musim.
Liga Inggris sebelumnya ditayangkan selama tiga musim di dua stasiun televisi free to air (FTA) dan satu televisi berbayar (pay TV) milik MNC Group, yakni Global TV dan MNCTV, serta Indovision. Saat itu nilai hak siar tersebut sekitar US$ 39 juta.
Bagi Dividen
Sementara itu, dari hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), perseroan menetapkan dividen tambahan sebesar Rp 60 per saham, dengan dividen interim Rp 40 per saham telah dibayar pada Januari ini. Sehingga total dividen yang dibagikan sekitar Rp 100 per saham dari laba bersih perseroan di 2012.(ak)