Ilustrasi (DOK)
JAKARTA (IndoTelko) – PT Indosat Tbk (Indosat) secara resmi mengakhiri program American Depository Receipts (ADR) dengan mengakhiri pendaftaran sahamnya pada US. Securitites and Exchange Commission (SEC) sejak pukul 17.00 Eastern Standard Time Amerika Serikat pada 24 Juli 2013.
President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 Juli lalu menyatakan, aksi korporasi ini melanjuti pengumuman yang dilakukan perseroan pada 16 Mei 2013 lalu.
Konsekuensi dari pengakhiran perjanjian penyimpanan maka pemegang ADR perseroan memiliki waktu setidaknya hingga tanggal 24 Juli 2014 untuk memutuskan tetap mempertahankan minat terhadap saham Indosat.
Jika pemegang ADR tidak menyerahkan dan meminta penyerahan atas saham Indosat yang mendasarai ADR sebelum penyimpan menjual saham, maka pemegang akan kehilangan hak untuk menerima saham tersebut dan sebaliknya akan berhak setelah ADR diserahkan, untuk menerima hasil bersih penjualan dari saham-saham setelah dikurangi biaya penyerahan maksimal US$ 0,05 untuk setiap ADR yang diserahkan.
Jika pemegang ADR menyerahkan dengan tujuan untuk menarik saham Indosat yang mendasari sebelum penyimpan menjual saham tersebut, pemilik wajib membayar biaya penyimpanan sesuai yang tercantum dalam perjanjian sebesar US$ 0,05 untuk setiap ADR yang diserahkan, biaya nilai pertukaran sebesar US$ 17,5 dan setiap pajak atau pungutan pemerintah yang berlaku. Pembayaran harus ditujukan ke The Bank of New york Mellon.
Tanggal saat penyimpan akan menjual saham yang tersisa dalam penyimpanan belum ditentukan, namun sepertinya akan lebih awal dari 24 Juli 2014.
Indosat melakukan perjanjian penyimpanan (Deposit Agreeement) pada 24 Oktober 1994 dengan Bank Of New York Mellon sebagai penyimpan dan para pemilik, serta pemilik manfaat dari ADR.
American Depositary Shares perusahaan masing-masing mewakili 50 saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Langkah perseroan keluar dari NYSE karena volume transaksi dan saham yang beredar di bursa tidak makin besar tetapi terus menurun. Sedangkan compliance cost yang ditanggung lumayan besra yakni sekitar US$ 5 juta – US$ 6 juta per tahun.(ct)