telkomsel halo

Lepas Saham Tower Bersama, Indosat Optimistis BEP di 2014

06:48:43 | 20 Mar 2014
Lepas Saham Tower Bersama, Indosat Optimistis BEP di 2014
Alexander Rusli (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  -  PT Indosat Tbk (ISAT) optimistis pada tahun 2014 akan mencatat kinerja minimal break event point (BEP) pada tahun 2014 pasca dilepasnya 5% saham Tower Bersama karena fundamental pemodalan kian kuat.

“Hitung-hitunganya jika nilai tukar rupiah masih seperti sekarang dan mampu menjaga investasi, kita BEP. Tetapi kalau rupiahnya kembali ke Rp 10 ribuan, itu kita bisa untung,” ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli usai menjadi pembicara pada diskusi IndoTelko Forum dengan tema: "Berbagi Infrastruktur Kurangi Defisit Neraca Perdagangan", di Jakarta, kemarin.

Diungkapkannya, secara fundamental pemodalan kian kuat karena  telah menuntaskan transaksi pelepasan 5% saham   Tower Bersama  ke sejumlah investor institusional dengan total nilai Rp 1,390 triliun."Ada sekitar 20 institusi dari dalam dan luar negeri yang membeli saham milik Tower Bersama itu. Saya tidak hafal persisnya," katanya.

Dijelaskannnya, Indosat menyetujui untuk menjual seluruh sahamnya sebanyak 239.826.310 lembar saham atau sekitar 5% dari total kepemilikan saham di Tower Bersama.Indosat menetapkan harga penjualan 5 persen saham ini dengan harga Rp 5,800  per saham.  

Perseroan menunjuk penasihat keuangan di Singapura, yakni Merrill Lynch Pte Ltd sebagai sole placement agent dan CLSA Singapore Pte Ltd sebagai co-lead manager.Harga yang dilepas Indosat  jauh lebih rendah 4,91% dari harga pasar saham Tower Bersama yang bermain di Rp 6.100 per saham.    

Sekadar diketahui, Indosat membukukan  kerugian sebesar Rp 2,78 triliun  sepanjang 2013 anjlok  841,7% dibanding 2012, dimana masih bisa membukukan keuntungan Rp 375,1 miliar.

Belum lama ini  Fitch Ratings memberikan peringkat surat utang jangka panjang  Tower Bersama  di level BB. Sementara Nasional Jangka Panjangnya di level AA (idn)  dengan proyeksi stabil.

Fitch menegaskan peringkat tersebut, meski Tower Bersama mempunyai dana dari operasi atau fund from operation (FFO) yang disesuaikan dengan net leverage  lebih dari 4,0 kali. FFO perseroan yang disesuaikan dengan leverega bersih tercatat 5,4 kali per akhir Desember 2013, yang menunjukkan tingginya porsi utang untuk mendanai pembanguan menara telekomunikasi sepanjang 2013.

GCG BUMN
Level  AA peringkat Nasional menunjukkan harapan risiko default sangat rendah dibandingkan perseroan lainnya atau penerbit obligasi lain di negara yang sama. Risiko default inheren berbeda hanya sedikit dari penerbit obligasi tertinggi di negara sama.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year