telkomsel halo

Simak Aksi Solusi Tunas Memperkuat Modal

09:33:45 | 23 May 2014
Simak Aksi Solusi Tunas Memperkuat Modal
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA (IndoTelko)  – PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) tengah mempersiapkan sejumlah strategi untuk memperkuat struktur permodalannya pada tahun ini.

Ragam strategi ini tak bisa dilepaskan dari ingin mencukupi kebutuhan belanja modal yang mencapai Rp 1,7 triliun tahun ini.
Perseroan berencana menggelar hajatan berupa peningkatan modal dengan cara menerbitkan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Non HMETD (private placement) dengan melepas sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor.  Dari aksi ini, perseroan berpotensi meraup dana segar sebesar Rp 675 miliar.

Disamping dari private placement, perseroan juga masih memiliki sumber pendanaan lain yang belum ditarik secara penuh penggunannya.

Perseroan memiliki sisa pinjaman dari sindikasi perbankan sebesar US$ 30 juta  atau sekitar Rp 300 miliar. Fasilitas ini merupakan sisa dana dari kredit yang telah didapatkan perseroan pada tahun lalu sebesar US$ 300 juta  dari Bank DBS dan Standard Chartered Bank.  

Direktur Keuangan Solusi Tunas Pratama Juliawati Gunawan menjelaskan,  perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk melaksanakan private placement  dalam jangka waktu dua tahun sejak didapatkannya persetujuan.

Dana ini nantinya akan digunakan perseroan sebagai salah satu instrumen pendanaan ekspansi penambahan menara baru miliknya.

Perseroan akan melepas sekitar 79 juta lembar saham dengan harga pelaksanaan yang dibandrol di harga Rp 8.502  per saham. Saham yang akan dilepas ini sudah memiliki pembeli siaga atau  anchor buyer. Namun manajemen masih enggan merinci siapa identitas anchor buyer tersebut.

Sisa dari pemenuhan belanja modal tahun ini akan berasal dari ekuitas dan kas internal. Pada laporan keuangan periode Maret 2014, Solusi Tunas Pratama memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 400,06 miliar.

Bila angka tersebut ditambahkan dengan jumlah pinjaman yang dapat ditarik pada tahun ini yang mencapai Rp 300 miliar, penyedia menara ini sudah berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp 700 miliar.  

“Debt to EBITDA masih 2,9 kali, sedangkan batasan kami 4 kali, jadi kita juga masih bisa mencari pendanaan dari perbankan jika kebutuhan dananya belum terpenuhi,” ungkapnya.
 
Hingga Desember 2013, perseroan telah memiliki sebanyak 3.348 site telekomunikasi termasuk didalamnya 2.798 menara dan 550 shelter indoor.

GCG BUMN
Perseroan ingin menambah sekitar seribu menara di luar Jawa hingga akhir tahun ini. Investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan satu menara sekitar Rp 1,2 miliar. Hingga kuartal pertama tahun ini, perseroan telah berhasil membangun sebanyak 161 menara.(wn)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year