JAKARTA (IndoTelko) – Aksi efisiensi yang dilakukan BlackBerry mulai berbuah manis ke kinerja keuangannya untuk periode berakhir Mei 2014 atau kuartal pertama tahun fiskal 2015.
Dalam rilis perseroan (20/6), BlackBerry berhasil membukukan kinerja yang lebih baik dari perkiraan para analis selama periode tersebut dan berhasil menekan kerugiannya di tengah masih menurunnya pendapatan.
Tercatat, BlackBerry mendapatkan pendapatan sebesar US$ 966 juta pada periode yang berakhir Mei 2014 atau turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar US$ 3,1 miliar. Dibandingkan dengan kuartal sebelumnya terjadi penurunan 1%. Pendapatan salah satunya berasal dari penjualan sekitar 2,6 juta perangkat
Perusahaan masih mengalami kerugian sekitar US$ 60 juta jika komponen akuntansi dikeluarkan. Sedangkan jika dimasukkan komponen akuntasi seperti penyesuaian dan lainnya perseroan memiliki laba US $23 juta.
Saham BlackBerry langsung berseri kala kinerja ini diumumkan karena keberhasilan menaikkan gross margin dan menyatakan kinerja perangkat Z3 lumayan kinclong di Indonesia serta berhasil mengembalikan kepercayaan konsumen di nusantara.
BlackBerry sebelumnya melakukan efisiensi besar-besaran seperti mengurangi karyawan, menjual aset, dan mengalihkan produksi ke Foxconn.
CEO BlackBerry John Chen menyatakn jika ingin untung di bisnis perangkat maka target yang diraih harus terjual sekitar 10 juta unit setiap tahunnya. “Kalau bisa menjual 10 juta unit setiap tahun, di bisnis ini kita bisa untung,” katanya.
BlackBerry sendiri tengah fokus menggenjot bisnis services yang pendapatannya naik 54% dibandingkan tahun lalu. Aplikasi BlackBerry Messenger (BBM) sendiri telah memiliki sekitar 160 juta pengguna terdaftar dimana 85 juta pengguna aktif. Sekitar 50 juta dari pengguna BlackBerry. Angka ini bisa melesat pada Juli seiring dilepasnya BBM untuk Windows Phone.
“Kalau pengguna BBM sekitar 100 juta, ini bisa menjadi profit center bagi perseroan,” katanya.(wn)