JAKARTA (IndoTelko) – PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih merasakan dampak dari terdepresiasinya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ke kinerjanya sepanjang semester I 2014.
Dikutip dari laporan keuangan semester I 2014 ke Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten dengan kode ERAA ini sepanjang paruh pertama 2014 perseroan memperloleh keuntungan Rp 113,572 miliar atau turun 12% dibandingkan posisi sama tahun lalu sebesar Rp 129,78 miliar.
“Kita masih tertekan selisih kurs dan biaya keuangan,” ungkap Sekretaris perusahaan Erajaya Djatmiko Wardoyo dalam pesan singkatnya, kemarin.
Dalam laporan keuangan distributor ini terlihat biaya keuangan di semester pertama 2014 sebesar Rp 86,65 miliar sedangkan pos rugi kurs mencapai Rp 305,94 juta.
Secara operasional sepanjang semester pertama 2014 Erajaya mencatat kinerja yang lumayan bagus.
Pendapatan yang diraih sepanjang semester pertama sebesar Rp 6,73 triliun naik 12% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 5,97 triliun.
Pemasok pendapatan berasal dari penjualan telepon seluer dan tablet sebesar Rp 5,794 triliun, voucher elektronik (Rp 609,216 miliar), voucher fisik (Rp 83,909 miliar), komputer (Rp 132,6 miliar), aksesori (Rp 82,813 miliar), starter pack (Rp 6,465 miliar), dan suku cadang (Rp 15,48 miliar).
Sedangkan laba usaha yang dimiliki sepanjang semester I 2014 sebesar Rp 240,77 miliar atau naik 12% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 214,5 miliar.
Dalam laporan keuangan tersebut juga terlihat kinerja dari PT Inovidea Magna Global yang membesut aplikasi PicMix. Sepanjang semester I 2014 dimana liabilitas yang dimiliki Inovidea sebesar Rp 10,014 miliar dengan penjualan Rp 857,684 juta dan rugi Rp 2,662 miliar.
Inovidea merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha aplikasi berbasis Teknologi Informasi (TI). Erajaya memiliki 30% saham pembesut aplikasi PicMix ini.(ak)