telkomsel halo

Tokopedia Masih Setia dengan Konsep Gratis

11:20:36 | 19 Aug 2014
Tokopedia Masih Setia dengan Konsep Gratis
Manajemen Tokopedia (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Portal marketplace, Tokopedia, masih setia dengan konsep gratis yang diusungnya sejak  masuk ke bisnis e-commerce di Indonesia pada 17 Agustus 2009 lalu.

“Kala kami memulai Tokopedia hanya mampu mempekerjakan 4 orang pegawai, sudah termasuk kedua pendirinya. Saat itu kami mampu meyakinkan sekitar 70 toko online untuk bergabung, dan mencatatkan tingkat kunjungan yang belum berarti,” ungkap CEO Tokopedia, William Tanuwijaya, kemarin.

Memasuki usia ke-5, lanjutnya, Tokopedia  sudah mempekerjakan lebih dari 100 pegawai, termasuk lulusan terbaik universitas dan mereka yang memilih pulang dari luar negeri untuk berkarya di Indonesia.

“Hari ini Tokopedia telah membantu puluhan ribu toko online yang bergabung mengirimkan lebih dari 2 juta produk per bulannya ke seluruh penjuru Indonesia. Tingkat kunjungan pun sudah lebih dari puluhan juta pengunjung setiap bulan. Hari ini, Tokopedia telah menjadi mal online terbesar di Indonesia,” paparnya.

Dikatakannya,  Tokopedia hadir menyediakan solusi yang memungkinkan setiap individu maupun pemilik usaha untuk membuka dan mengelola toko online mereka secara mudah dan gratis, sekaligus menawarkan pengalaman berbelanja online yang lebih aman dan nyaman.

“Kami akan tetap melanjutkan program gratis, bebas komisi transaksi untuk setiap merchant di Tokopedia. Program yang sudah berjalan sejak Tokopedia pertama kali berdiri, akan terus diperpanjang sepanjang tahun 2015, sebagai wujud komitmen Tokopedia dalam visinya membangun Indonesia lebih baik lewat internet,” tegasnya.

Menurutnya, resiko dari konsep yang diusung ini adalah belum tercatatnya keuntungan secara kinerja keuangan."Untuk mendapatkan keuntungan pada model bisnis marketplace ini membutuhkan waktu yang lama. Contohnya, Amazon, baru mendapat keuntungan setelah sembilan tahun berdiri," tuturnya.

Sejauh ini Tokopedia mampu bertahan berkat suntikan dana dari pemodal ventura global seperti East Ventures (2010), CyberAgent Ventures (2011), Beenos (2012), hingga Softbank (2013).

Pasalnya, program berbayar bernama Gold Merchant dimana penjual membayar Rp 100 ribu per bulan baru memikat sekitar 10% dari total pemilik toko yang ada.

"Kami mendapatkan suntikan dana dari pemodal asing karena hanya mereka yang tertarik untuk menyuntikkan dananya ke perusahaan internet. Sebelumnya kami sudah berusaha untuk mencari pemodal lokal sejak tahun 2007, namun tidak ada yang tertarik," jelas William.

Profil
Diungkapkannya, saat ini 50,08% pembeli Tokopedia berasal dari pulau Jawa (diluar Jakarta), 37,34% berasal dari luar pulau Jawa, dan 19,72% berasal dari Jakarta. Uniknya pembeli dari Jakarta hanya melakukan transaksi sebesar 16,37% dari total transaksi yang terjadi sepanjang bulan Agustus 2013 - Juli 2014.

Sementara dari sisi penjual, 36,13% penjual Tokopedia berasal dari Jakarta dan memberikan kontribusi terhadap 51,40% dari total transaksi. Sisanya, sebanyak 55,25% penjual berasal dari pulau Jawa (diluar Jakarta), dan hanya 8,62% berasal dari luar pulau Jawa.

Kaum wanita mendominasi platform Tokopedia baik dari sisi penjual maupun pembeli. Sebesar 60,5% nilai transaksi Tokopedia sepanjang tahun ke-5 nya berasal dari transaksi yang dilakukan oleh pengguna wanita mereka.

Akses
COO Tokopedia  Leontinus Alpha Edison mengungkapkan bahwa dari sisi akses ke Tokopedia, sebanyak 54,7% pengguna  mengakses  melalui mobile device, baik smartphone maupun featured phone.

GCG BUMN
“Melihat tren ini, kami sadar bahwa Indonesia memang negara yang mobile-first. Setelah meluncurkan versi mobile browser untuk pengguna mobile, wap version untuk pengguna featured phone, dan baru-baru ini Android Apps untuk pengguna Android, tim kami juga sedang dalam tahap mengembangkan versi Tokopedia untuk pengguna tablet, dan juga IOS,” pungkasnya.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year