JAKARTA (IndoTelko) – Telkom International (Sdn Bhd) atau Telin Malaysia terus melakukan diversifikasi layanan yang diberikan ke pelanggannya. Salah satu yang tengah dijajaki adalah menyelenggarakan uang elektronik (e-money) bagi penggunanya.
“Kami akan berpartner dengan mitra lokal untuk menyelenggarakan layanan remitansi dan e-money. Potensinya lumayan besar di Malaysia,” ungkap CEO Telin Malaysia Oki Wiranto, belum lama ini.
Menurutnya, para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sering membayarkan tagihan listrik, telpon, air dan cicilan rumah atau motor untuk keluarganya di kampung. Belum lagi kebutuhan untuk membeli konten beraroma Indonesia.
“Ini peluang semua untuk remitansi dan e-money. Kami juga berencana menyempurnakan produk Speedy Instant yang dijual di Malaysia selain meningkatkan konten dan fleksibilitas nantiya dengan e-voucher sehingga fungsinya bisa diubah murni sebagai alat bayar,” pungkasnya.
Dalam laporan keuangan keuangan semester I 2014 Telkom ke Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini sepanjang semester I 2014 Telin Malaysia
memiliki pendapatan sekitar Rp 5 miliar dan rugi sebesar Rp 20 miliar.
Pada 2013, Telin Malaysia mencatat pendapatan sebesar Rp 306 miliar dengan rugi sekitar Rp 181 miliar. Raihan yang dicapai Telin Malaysia bisa dikatakan sesuatu yang luar biasa mengingat saat ini penetrasi pengguna seluler di Malaysia diperkirakan sudah mencapai 132%.
Jika merujuk ke jadwal ekspansi produk Telkom,
seharusnya layanan remitansi Delivery Money Access (Delima) sudah dikomersialkan pada Agustus lalu.
Namun, hingga sekarang belum ada kabar resmi dari Direktur Enterprise and Business Services Telkom Muhammad Awaluddin sebagai pemegang komando untuk ekspansi Delima. Sejauh ini Delima baru hadir di Hong Kong dan Taiwan.(id)