JAKARTA (IndoTelko) – Meredanya perang tarif untuk layanan data diperkirakan bisa menjadi salah satu katalis kinclongnya
kinerja XL pada tahun ini.
Analis dari Bahana Sekuritas Leonardo Henry Gavaza dalam kajian terbarunya mengharapkan, bisnis data bisa menjadi salah satu penopang pendapatan dari anak usaha Axiata itu dimana sepanjang semester pertama tahun ini sudah menunjukkan pertumbuhan 40%.
“Selama penawaran tarif data masih rasional di industri dan tumbuhnya penetrasi smartphone, ini akan membantu XL memperbaiki tarif datanya guna menopang pendapatan,” katanya dalam kajian itu.
Dalam kajiannya, pasca dilepasnya 3.500 menara ke Solusi Tunas Pratama diperkirakan berbuah positif pada kinerja anak usaha Axiata itu. Di pos pendapatan di 2014 akan diraih sebesar Rp 23,815 triliun dari prediksi semula Rp 23,9 triliun. Sementara pos keuntungan di 2014 menjadi Rp 3,42 triliun dari prediksi semula Rp 474 miliar.
Earning Before Interest Tax Depreciation Amortization (EBITDA) margin dari XL pada 2015 diperkirakan akan membaik mejadi 36% dan di 2014 sebesar 35%. Ini semua tak bisa dilepaskan
sinergi di jaringan dengan Axis dan membaiknya tarif di industri.
Sedangkan net gearing mulai membaik berkat mendapatkan dana segar Rp 5,6 triliun dari
penjualan menara ke Solusi Tunas Pratama. Gearing ratio biasanya menunjukkan rasio hutang perusahaan (berapa banyak yang dipinjam) terhadap jumlah modal yang dimiliki.
XL diharapkan mempertahankan belanja modalnya sebesar Rp 6 triliun untuk 2015 dan 2016 walau sudah mendapatkan pasokan tambahan frekuensi dari Axis. Di 2015 XL diprediksi bisa mendapatkan pendapatan Rp 26,7 triliun dan keuntungan Rp 1,409 triliun.
Sedangkan harga saham XL diperkirakan di tutup 2014 bisa bermain di Rp 7.400 dari posisi Rp 5.500 per lembar. Investor disarankan mengkoleksi saham dengan kode EXCL ini.(wn)