JAKARTA (IndoTelko) – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara berjanji akan membantu pelaku usaha di industri kreatif digital seperti e-commerce dengan mencarikan angel investor untuk ekspansi.
“Indonesia punya potensi tinggi di bisnis kreatif, contohnya e-commerce. Sudah banyak pemain e-commerce kita yang mendapatkan modal dari investor asing. Saya berjanji dimana yang menjadi bagian dari area Kemenkominfo, akan mencoba mempermudah,” katanya kala menjadi pembicara di HUT ke-3 IndoTelko Forum, kemarin.
Dicontohkannya, salah satu usaha yang tengah dilakukannya adalah mendekati konglomerat-konglomerat kaya di Indonesia dan memberikan pengertian tentang bisnis digital. “Saya berikan contoh Alibaba dan Facebook ke mereka. Saya bilang, bisnis ini menjanjikan, ketimbang taruh uang diluar, mending bantu orang-orang kreatif ini,” katanya.
Potensi Besar
Secara terpisah, Senior VP Marketing Lazada Andry Huzain mengatakan, naiknya pengguna internet di Indonesia ikut memicu pertumbuhan aktivitas belanja online sehingga negara ini memang memiliki potensi besar untuk perjalanan bisnis e-commerce.
“Angka aktivitas e-Commerce baik pelaku bisnis maupun konsumen akan mencapai puncaknya pada 2015 mendatang. Soalnya daya beli masyarakat Indonesia terus meningkat dengan pesat. Tren belanja online di 2015 diprediksi lewat mobile. Sekitar 70% orang Indonesia yang pakai awalnya menggunakan handphone tanpa kemampuan internet akan beralih ke smartphone dan mencoba berbelanja online,” katanya.
Diungkapkannya, dari keseluruhan jumlah transaksi Lazada Indonesia pada awal tahun ini, 20% di antaranya terjadi melalui smartphone. Angka ini kemudian meningkat pada bulan Desember menjadi 59%.
Managing Director Zalora Anthony Fung menambahkan dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia bisa menjadi negara yang berpengaruh pada e-commerce dunia.
"Kita percaya bahwa indonesia bisa jadi market yang besar. Kita percaya karena kita telah beroperasi di Indonesia dan pertumbuhan setiap tahun semakin pesat dan besar," katanya.
Dalam kalkulasi banyak orang, industri e-Commerce di Indonesia akan tumbuh hingga US$ 25 miliar pada tahun 2016. Bahkan ada kecenderungan bahwa satu dari dua orang di Indonesia mencoba berbelanja online.
Pada kesempatan lain, Ketua Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) Rudi Lumanto mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-13 dari 193 negara dalam indeks keamanan siber global atau Global Cyber Security Index yang dirilis International Telecommunication Union bersama ABI Research.
Wakil Asia yang masuk dalam peringkat lima terbaik dunia hanya Malaysia, yang menduduki peringkat ke tiga bersama dengan Australia atau hanya satu peringkat di bawah Amerika dan Kanada. Malaysia bahkan sanggup mengalahkan Jepang dan Korea dalam penilaian ini.
“Ada lima komponen utama yang dinilai dalam index ini yaitu ukuran legal, ukuran teknis, ukuran kelembagaan, peningkatan kapasitas, dan kerja sama,” katanya.(ak)