telkomsel halo

Pemerintah Inginkan Kandungan Lokal di Jaringan 4G Capai 40%

11:36:05 | 03 Feb 2015
Pemerintah Inginkan Kandungan Lokal di Jaringan 4G Capai 40%
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Pemerintah menginginkan kandungan lokal dalam jaringan Frequency Division Duplexing Long Term Evolution (FDD-LTE) atau 4G mencapai 40% pada 2017 mendatang.

“Kita akan terapkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk 4G secara bertahap baik di sisi jaringan dan perangkat konsumen,” ungkap Direktur Industri Elektronika Telematika, Direktorat Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Ignasius Warsito, kemarin.

Diungkapkannya, di sisi perangkat jaringan diharapkan pada 2015 TKDN sudah 30% dan di 2017 bisa mencapai 40%. Sementara untuk perangkat di konsumen nilai TKDN diharapkan sebesar 20% pada 2015 dan menadi 30% di 2017.
 
“Porsi nilai TKDN terhadap perusahaan ditetapkan secara realistis dan bertahap dalam rangka peningkatan daya saing serta pendalaman struktur industri pendukung lokal,” katanya.

Berdasarkan Peraturan Menteri (Kemenperin) 69/2014 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Industri Elektronika dan Telematika, penetapan nilai dibagi atas dua yakni nilai TKDN manufaktur 80% dan nilai TKDN pengembangan 20%.

Bambang Suseno Direktur Direktorat Standarisasi Perangkat Pos dan Informatika Kemkominfo menjelaskan metodologi penghitungan TKDN tidak hanya ditetapkan berdasarkan komponen penyusun melainkan juga melalui tenaga kerja alias sumber daya manusia (SDM), hingga pembiayaan R&D (penelitian dan pengembangan) baik di universitas maupun institusi pendidikan lainnya.

Menurut Bambang setidaknya ada delapan vendor di industri yang telah menyatakan kesanggupan atas penetapan TKDN terhadap keberlangsungan teknologi seluler generasi keempat 4G dengan cantuman adaptasi evolusi jangka panjang LTE.  Contohnya, Polytron, Mito dan Evercoss.

Direktur Marketing Aries Indo Global Janto Djojo menyatakan sanggup memenuhi syarat TKDN dari pemerintah. “Kami berusaha menyanggupi aturan dari pemerintah,” katanya.

Sementara Direktur Marketing Advan Tjandra Lianto mengingatkan saat ini belum banyak vendor yang memproduksi komponen lokal di Indonesia. Sejauh ini yang terjadi adalah baru sebatas membangun pabrik rakitan.  

"Kalau pemerintah memberikan insentif, target TKDN itu bisa dicapai. Kalau seperti sekarang dengan komponen masih impor, berat,” katanya.     

VP Product Marketing SpeedUp Rahmad Widjaja mengungkapkan, pabrik yang akan dibukanya pada kuartal kedua 2015 baru bsia memenuhi TKDN sekitar 20%. “Pemerintah sebaiknya memberikan  kejelasan mengenai aturan tentang pemenuhan TKDN untuk ponsel. Selain itu kita butuh insentif pajak dalam pendirian pabrik,” katanya. (Baca juga: IMEI wajib terdaftar)       

Sebelumnya, pemerintah mengusulkan adanya kandungan lokal dalam persentase tertentu untuk penerapan teknologi TDD dan FDD LTE. (Baca Juga: Indonesia akan terapkan TKDN di 4G

GCG BUMN
Tak hanya itu, pemerintah kabarnya juga terus menggodok rencana pemberlakuan pajak barang mewah (Baca juga: Smartphone kena PPn BM) terhadap smartphone dengan harga tertentu dan mewajibkan setiap nomor IMEIdari  smartphone 4G harus terdaftar kala diimpor ke Indonesia.(ak)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year