telkomsel halo

Telkom IndiHome Pangkas Kesenjangan Digital di Timur Indonesia

09:11:11 | 27 Apr 2015
Telkom IndiHome Pangkas Kesenjangan Digital di Timur Indonesia
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) –  PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) optimistis kehadiran layanan triple play IndiHome bisa memangkas kesenjangan digital di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

“Kami ini flag carrier di sektor telekomunikasi, jaringan yang dibangun tak hanya memikirkan sisi bisnis, tetapi juga pemerataan pembangunan. Hanya Telkom yang berani bangun infrastruktur serat optik di KTI dan menyambungkan Indonesia dari Sabang-Merauke dengan serat optik. Ini semua agar kesenjangan digital antara kawasan Barat dan Timur Indonesia terpangkas,” ungkap Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan di Jakarta, Senin (27/4).

Dijelaskannya, Telkom tak hanya memikirkan pembangunan infrastruktur tetapi hingga ke layanan. “Telkom IndiHome di KTI banyak diminati karena akses internetnya cepat. Buktinya, di kawasan KTI dalam satu kuartal saja kita bisa dapat sekitar 8.500-an pelanggan IndiHome baru,” paparnya.

Ditambahkannya, Telkom tak hanya ingin membawa layanan IndiHome ke 60 kota-kota besar, tetapi juga ke 100 kota-kota kecil di seluruh Indonesia.

“Kami ingin pangkas kesenjangan digital agar masyarakat bisa merasakan dampak ekonomi broadband itu bagi kesejahteraan,” pungkasnya. (Baca juga: Telkom IndiHome hadir di 60 kota) 

Sekadar diketahui, IndiHome adalah layanan triple play berbekal Internet dengan teknologi Fiber To The Home (FTTH) yang dilengkapi dengan IPTV dan telepon rumah, serta fasilitas-fasilitas lainnya, terus diperkuat.

Telkom berinvestasi sebesar US $ 71,1 juta untukmembangun jaringan backbone yang berbasis pada kabel serat optik di Kawasan Timur Indonesia yaitu MKCS (Mataram Kupang Cable System ) dan SMPCS (Sulawesi Maluku Papua Cable System) yang menghubungkan pulau-pulau di kawasan timur Indonesia.

Perhatian
Pengamat Telematika dari ITB Suhono Harso Supangkat meminta pemerintah memberikan perhatian kepada Telkom dengan memberikan insentif yang layak karena keberanian membangun jaringan di area Indonesia Timur.

“Sudah sewajarnya ada insentif bagi Telkom. Soalnya sektor telekomunikasi ini sudah masuk persaingan bebas, tetapi Telkom tak melupakan tugasnya sebagai flag carrier. Perjuangan Telkom harus dihargai,” katanya.

Dalam catatan, penetrasi Internet berbasis fixed broadband di Indonesia masih rendah. Bila dilihat dari total sekitar 60 juta rumah tangga di Indonesia, maka tingkat penetrasi fixed broadband di negeri ini baru mencapai 5% atau sekitar 3 juta sambungan.

Dalam riset yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan  Puskakom UI terungkap  penggunaan internet di Kawasan Timur Indonesia  lebih besar yakni 38% dibanding Kawasan Indonesia Barat yakni 27%. (Baca juga: Harga Broadband masih mahal)

GCG BUMN
Pengguna internet di Kawasan Indonesia Timur  adalah pengguna kedua terbanyak dalam mengakses internet melalui PC (20%).(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories