telkomsel halo

Ini Usulan Asosiasi eCommerce Antisipasi Perdagangan Bebas ASEAN

08:25:16 | 13 May 2015
Ini Usulan Asosiasi eCommerce Antisipasi Perdagangan Bebas ASEAN
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) -  Asosiasi eCommerce Indonesia (iDEA) tak tinggal diam menghadapi era perdagangan bebas masyarakat ASEAN yang akan datang tak lama lagi.

“Pertahanan terakhir Indonesia dalam menghadapi perdagangan online lintas negara (Cross-boarder) ada di Bea dan Cukai. Kami minta Bea dan Cukai dioptimalkan untuk menjaga barang masuk ke Indonesia, agar pemain lokal bisa terlindungi,” tegas Ketua Umum iDEA Daniel Tumiwa, kemarin.

Dijelaskannya, pemerintah tak bisa melarang masyarakat untuk memesan barang dari eCommerce luar negeri, atau menutup akses internet ke luar negeri. “Kalau itu, kita mundur seabad. Sekarang kita minta perlakuan setara saja, barang yang mau masuk, harus ada badan usaha di Indonesia. Masalah eCommerce lokal akan diperlakukan sama, siapa takut. Kita juga siap buka cabang di luar negeri,” tukasnya.

Hal lain yang diusulkannya adalah, jika transaksi eCommerce dilakukan di Indonesia menggunakan mata uang rupiah dan adanya kontrol serta monitoring lalu lintas trafik data melalui single akses. “Kalau perlu di-pressure dengan aturan soal ini,” jelasnya.

Ditambahkannya, pemain lokal tidak gentar menghadapi pesaing dari negara tetangga yang akan masuk karena memiliki keunggulan di mengenal pasar dan kultur. “Kita menguasai last miles dari pengiriman produk. Indonesia ini geografinya unik, hanya orang lokal yang paham budaya lokal,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pemerintah tengah menyusun roadmap eCommerce nasional. Beberapa instansi yang terlibat diantaranya  Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Badan Ekonomi Kreatif (BEK).

Di Indonesia saat ini terdapat 73 juta pengguna aktif internet dimana 7% yang terbiasa dengan eCommerce. Nilai transaksi pada 2014 sebesar US$ 12 miliar dan 2016 diperkirakan mencapai US$ 24 milia

Potensi yang besar menjadikan pemain seperti Twitter dan Google ikut menggarap segmen layanan iklan bagi UKM yang tengah getol ber-eCommerce.

Google baru saja merilis layanan Bisnisku. Bisnisku adalah platform layanan bagi UKM yag ingin memperkenalkan dan memasarkan usaha mereka secara online.

GCG BUMN
Statistik dari Google Bisnisku yang terdiri dari berapa banyak yang mencari UKM Anda dan mengkliknya di Google Search, hingga berapa banyak yang ingin ditunjukkan panduan jalan menuju lokasi bisnis Anda. Kedepannya Google Bisnisku akan mengembangkan sistem verifikasi yang lebih cepat dan mudah dimana saat ini masih mengandalkan pos.(dn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories