telkomsel halo

Selfie Marak, Vivo Optimistis Masuk Tiga Besar

10:01:25 | 12 Jun 2015
Selfie Marak, Vivo Optimistis Masuk Tiga Besar
Ilustrasi (Dok)
JAKARTA – Narsisnya pengguna smartphone di Indonesia menjadikan vendor asal Tiongkok, Vivo Communications Co Ltd, melalui, PT Vivo Communication Indonesia, optimistis produknya bisa masuk tiga besar di negeri ini.

“Potensi pasar Indonesia sangat besar. Riset dari BMI menyatakan penetrasi smartphone mencapai 50% tahun ini. Kita ingin masuk dalam pertumbuhan itu,” ungkap Chief Executive Officer Vivo Duran Dong saat peluncuran produk X5Pro, kemarin.

Diharapkannya, pada tahun ini Vivo bisa menjual sebanyak 2 juta unit smartphone karena investasi yang dikeluarkan sudah lumayan besar yakni sekitar US$ 20 juta untuk masuk ke pasar Indonesia.

“Kami memasarkan lima produk dengan rentang harga berkisar Rp 1,7 juta-7 juta per unit," ujarnya.

Indonesia menjadi salah satu negara yang menjadi target ekspansi jangka panjang, selain Myanmar, Thailand, Malaysia, dan India. Di Indonesia, Vivo baru masuk ke wilayah Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat Medan, Surabaya, dan Bandung.

Perseroan akan masuk ke seluruh provinsi di Indonesia. Tidak hanya itu, perseroan juga akan menambah layanan purna jual (sales after service) sebanyak 40 outlet. Saat ini jumlah outlet Vivo baru mencapai 16 unit.

Vivo Communications merupakan manufaktur smartphone asal Tiongkok yang berbasis di Dongguan, provinsi Guangdong. Vendor ini telah masuk ke beberapa negara di kawasan Asia, antara lain Thailand, India, Malaysia, Myanmar, dan Filipina.

Chief Operating Officer Vivo Indonesia Kenny Chandra mengungkapkan, tengah menjajaki kerja sama dengan banyak pihak untuk memasarkan smartphone di jaringan modern channel dan eCommerce.

"Kami harapkan sekitar 60% penjualan berasal dari smartphone seharga Rp 2 juta. Ini sama dengan dinamika di industri dimana didominasi di segmen harga tersebut,” katanya.

X5Pro sendiri mengandalkan teknologi audio akustik Hi-Fi terbaru serta tampilan  premium, smartphone yang  dibanderol Rp 4.99juta ini, siap bersaing di pasar  Indonesia.

GCG BUMN
Tak hanya aktif berjualan, Vivo juga berencana membangun pabrik di Indonesia. "Rencana pembangunan ini sudah lama, namun kami masih mengkaji karena beberapa pertimbangan. Kami harap pembangunan bisa dimulai pada awal 2017,” ungkap Chief Marketing Officer Vivo Alex Fong.(tp)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year