telkomsel halo

Telkom miliki 37,356 juta Pengguna Broadband

08:15:53 | 06 Aug 2015
Telkom miliki 37,356 juta Pengguna Broadband
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) telah memiliki sekitar 37,356 juta pelanggan broadband hingga semester pertama 2015.

Dikutip dari info memo laporan keuangan Telkom untuk semester pertama 2015, pelanggan yang dimiliki operator pelat merah itu terdiri atas fixed broadband sekitar 3,7 juta pengguna atau naik 15,9% dibandingkan periode sama 2014 sebesar 3,216 juta pengguna.

Telkom baru memiliki pelanggan Triple Play IndiHome sekitar 427 ribu pengguna hingga Juni  2015. Angka ini masih jauh dari target tiga juta pengguna untuk tahun 2015. (Baca juga: Pengguna Broadband Telkom)

Andalan Telkom di broadband adalah segmen mobile dengan 33,627 juta pelanggan di semester I 2015 naik 84,8% dibandingkan periode sama 2014 sebesar 18,195 juta pelanggan.

Pendapatan dari segmen Data, Internet, dan IT Services untuk semester I 2015 sekitar Rp 14,909 triliun atau naik 28,3% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 11,621 triliun.

Sementara dari bisnis mobile broadband didapat pendapatan Rp 8,772 triliun atau naik 37,7% dibandingkan tahun lalu karena tingginya adopsi 3G/4G.

Saat ini ada sekitar 48,1 juta pengguna smartphone di Telkomsel dan pengguna yang masuk kategori data enabled sekitar 66 jutaan nomor. (baca juga: Target Telkom IndiHome)

Kekuatan Infrastruktur
Telkom bisa merajai bisnis broadband tanah air  tak bisa dilepaskan dari kekuatan infrastruktur yang dimilikinya.    

Secara nasional, Telkom membangun backbone jaringan fiber optic sepanjang 77.000 km, terdiri dari segmen darat 68.000 km dan segmen laut 8.800 km dan menjadi jaringan terpanjang.

Jalur tersebut ditambah dengan konsorsioum Telkom group yang tersambung ke lima negara, di antaranya ke Amerika Serikat, Philipina dan Guam yang ditargetkan selesai 2017.

Sementara, untuk jalur kabel laut dari Sulbar ke middle east Eropa dan west Eropa ditargetkan rampung 2016 dan semua jaringan terkoneksi.

Telkom juga masih memiliki peluang memperkuat infrastrukturnya karena akan mengikuti tender Palapa Ring yang digelar pemerintah tak lama lagi dengan nilai proyek US$246,74 juta.  Emiten Halo-halo ini menyiapkan dana dari pasar modal untuk mengikuti proyek ini.   

Proyek Palapa Ring ini akan dikerjakan melalui skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) berdasarkan Perpres No. 38/2015 terkait Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.  

Nantinya, para pemenang lelang atau yang ditunjuk langsung akan membentuk badan usaha pelaksana KPBU berbentuk perseroan terbatas. Perpres tersebut mengizinkan menteri selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) untuk membiayai sebagian kebutuhan pendanaan.

Selain itu, PJPK dapat memberikan insentif perpajakan kepada badan usaha. Pemerintah  kabarnya memberikan jaminan 15 tahun terhadap risiko infrastruktur proyek Palapa Ring. Jaminan tersebut nantinya akan berdasarkan tingkat pengembalian (return) tertentu. (baca juga: Kekuatan Telkom di Broadband)

Jaminan pemerintah itu diyakini tidak akan membuat operator merugi bila terlibat dalam proyek Palapa Ring. Jangka waktu jaminan akan dipatok berdasarkan penghitungan umur teknologi dan keekonomian infrastruktur. (Baca juga: Telkom ikut tender Palapa Ring)

GCG BUMN
Selain adanya jaminan, pemerintah memastikan akan memberikan subsidi dalam pembangunan proyek yang menggunakan skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) itu. Subsidi berasal dari dana kewajiban pelayanan universal (KPU/USO).(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories