JAKARTA (IndoTelko) – Peluncuran peta jalan (Road map) untuk industri eCommerce nasional diperkirakan molor karena masih ada sejumlah hal yang belum diselesaikan.
“Rod map ini melibatkan delapan kementrian. Awalnya road map tersebut ditargetkan selesai pada akhir Agustus tahun ini, namun melihat perkembangan saat ini, belum jelas apakah road map tersebut akan sesuai dengan jadwal. Sabar dulu, ini kerjaan dari Februari, ini hampir selesai," ungkap Menkominfo Rudiantara, kemarin.
Diungkapkannya, terdapat beebrapa isu yang belum putus di road map eCommerce diantaranya tentang pendanaan, sistem pembayaran maupun pajak.
Beberapa waktu lalu, sempat mengemuka wacana pemerintah berencana mengenakan pajak ke bisnis online sebesar 10%. Hingga kini belum jelas terkait kepastian pengenaan pajak tersebut.
“Isu pajak lumayan menantang di road map. Soalnya ini lebih rumit dibandingkan dengan pengenaan pajak bisnis offline. Belum ada putusan soal pajak ini,” jelasnya.
Sedangkan soal isu pendanaan, pemerintah juga sedang mengkaji sumber dana bagi UKM online. Misalnya melalui kucuran dari program kredit lunak dari perbankan maupun dari anggaran dari pemerintah.
Tapi sayangnya, untuk sumber program dari perbankan masih terkendala soal aturan. Program yang ada saat ini belum memungkinkan untuk bisnis yang sifatnya online.
"Kalau Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk beli yang secara fisik itu bisa. Tetapi, kalau eCommercetidak ada fisiknya, bank masih belum bisa menerima,” paparnya.
Sebelumnya, pemerintah membentuk tim membahas road map eCommerce yang akan dikeluarkan Agustus ini.
Beberapa instansi yang terlibat diantaranya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, Badan Koordinasi Penanaman Modal, dan Badan Ekonomi Kreatif (BEK).
Ditengah wacana pembuatan road map, Kementrian Perdagangan juga mengeluarkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) untuk eCommerce yang banyak mendapat perlawanan dari pelaku usaha karena berlawanan dengan semangat membangun eksositem.
Makin Doyan
Sementara itu, dari hasil riset Nielsen Consumer & Media View Survey periode kuartal II 2011-2015 terungkap lima barang yang paling sering dibelanjakan konsumen di eCommerce terdiri dari pakaian (69%), peralatan rumah tangga/home appliance (10%), buku (7%), tiket travel (7%), dan komputer (6%).
Di segmen gender, wanita paling sering belanja online (54%) dibandingkan pria (46%). Kebanyakan pembeli merupakan pekerja/white collar (31%), pelajar (26%), dan pengusaha (15%).
Sementara dari sisi usia, rentang 20-29 tahun mendominasi pembeli online dengan capaian 50 persen. Sisanya berasal dari usia 30-39 tahun (23%), 10-19 tahun (18%), 40-49 tahun (7%), dan 50 tahun ke atas (2%).(id)