JAKARTA (IndoTelko) – Aplikasi ridesharing yang marak digunakan masyarakat walau diiringi kontroversi ternyata membawa berkah kepada pengusaha rental mobil di Indonesia.
Ketua Perkumpulan Pengusaha Rental Indonesia (PPRI) Hendric Kusnadi mengungkapkan, keberadaan aplikasi ridesharing seperti GrabCar dan Uber berhasil mengerek keuntungan anggotanya sekitar 70%—80%.
“Dulu pengusaha rental mobil hanya mengandalkan jaringan yang dimiliki sehingga mobil yang disewa terbatas untuk melayani acara-acara khusus. Sekarang dengan ada aplikasi ridesharing, peluang lebih banyak terbuka. Aplikasi ini membuat peluang lebih jelas dan fair,” katanya, belum lama ini.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengakui adanya pergeseran kultural di masyarakat yang mengincar sektor transportasi sebagai lahan pekerjaan, termasuk sepeda motor.
“Pembangunan smart transportation dengan memanfaatkan teknologi itu penting. Pemanfaatan teknologi yang kurang bijak akan berbenturan dengan kita. Ada aturan yang selama ini kita pahami tidak mesti tertulis,” ujarnya.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengajak agar kendaraan pribadi yang mengangkut penumpang bertransformasi menjadi angkutan umum sesuai dengan aturan. Kerja sama antara perusahaan aplikasi yang menawarkan jasa transportasi harus menggandeng perusahaan angkutan umum yang memiliki izin.
Menurutnya, jasa rental mobil yang belum memperoleh kartu hijau persetujuan pengurusan izin kerja sama tidak boleh menjalankan mobil pribadi untuk mengangkut penumpang.
“Aplikasi harus kerjasama dengan angkutan umum yang punya izin. Kalau belum, nanti kita susah kontrol, pajak kemana saya enggak tau. Kalau prosesnya sudah selesai baru kerjasama. Kalau belum ya salah,” jelasnya.
Ketua DPP Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor Di Jalan (Organda) Adrianto Djokosoetono mengharapkan kehadiran aplikasi tidak menggalang persepsi bahwa angkutan pribadi yang beraplikasi berhak difasilitasi.
Edukasi.
Di tengah kontroversi, salah satu pemain ridesharing, Uber, mengumumkan keberhasilan kampanye consumer engagement pertamanya di Jakarta yang merefleksikan kecintaan dan dukungan kuat dari orang-orang Jakarta terhadap Uber.
Bertajuk #WHYIUBER, kampanye tersebut mendorong pengguna untuk mengunggah video singkat selama 15 detik tentang mengapa mereka memilih Uber sebagai sarana transportasi sehari-hari, serta apa yang mereka sukai selama menggunakan Uber.
Lebih dari 200 video dukungan terkumpul hanya dalam beberapa hari. Beberapa video terpilih dapat dilihat melalui mini site uber4jkt.com.
“Sungguh mengagumkan melihat cerita ratusan orang Jakarta mengenai mengapa mereka memilih Uber. Ini hanya sebagian kecil dari dukungan positif terhadap Uber, yang saat ini beredar di antara ratusan ribu komuter di Jakarta. Bagi mereka, Uber telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Juru bicara Uber di Indonesia Karun Arya.
Menurutnya, Uber telah mengubah cara bepergian orang-orang di Jakarta melalui aplikasi mobile yang menyediakan akses terhadap transportasi alternatif yang aman, handal, dan nyaman. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, Uber telah menciptakan hampir 10.000 kesempatan kerja dan kewirausahaan bagi orang-orang Indonesia.(id)