JAKARTA (IndoTelko) – eCommerce dan iklan digital tak bisa dipisahkan di masa depan.
“Kalau dilihat faktor-faktor yang mendukung keberhasilan eCommerce itu adalah sistem pembayaran yang mumpuni, infrastruktur logistik, jaringan broadband, dan terakhir adalah iklan digital. Anda tak bisa menjangkau pelanggan jika tak memiliki strategi beriklan yang efektif di digital,” ungkap Founder Adskom Italo Gani kala menjadi pembicara di Workshop sosialisasi hasil Proliferasi eCommerce yang diselenggarakan Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), belum lama ini.
Menurutnya, iklan digital kian dilirik karena dari sisi Return of Investment (ROI) lebih terukur bagi pelanggan. Ditambah dengan profil masyarakat yang kian Go Online menjadikan platform ini semakin diandalkan untuk meraih pasar.
“Mobile advertising akan berbicara banyak di masa depan karena mobile commerce terus tumbuh eksponensial. Masyarakat Indonesia sendiri sudah mobile nation. Lihat saja perangkat dan adopsi terhadap aplikasi mobile,” katanya.
Lebih lanjut dikatakannya, ada beberapa tujuan dari pengiklan bermain internet marketing seperti tahap get found, convert, nurture hingga mengubah tingkatan konsumen dari target audience secara umum yang menemukan informasi di internet menjadi pengunjung yang tertarik mengunjungi website dan terkonversi menjadi konsumen, kemudian setelah itu memberikan pengalaman yang baik sehingga konsumen menjadi loyal.
Sementara itu, Kasubdit Teknologi dan Infrastruktur e-Business Ditjen Aptika Noor Iza mengatakan dari hasil Proliferasi eCommerce di 18 kota dengan melakukan survei online dan wawancara pada 2.312 responden terlihat sektor ini terus mengalami pertumbuhan di masyarakat.
“Saya melihat eCommerce itu bisa cepat adopsi di masyarakat karena ada kebutuhan. Selanjutnya ada insentif dan kemudahan yang ditawarkan. Tetapi bisa juga karena dipaksa, misal di transportasi,” katanya.
Seperti diketahui, diprediksi eCommerce akan mendongkrak Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 22% pada tahun 2020 dengan asumsi pertumbuhan 50% setiap tahunnya. Diperkirakan pada akhir 2015, nilai bisnis eCommerce tanah air sekitar US$ 18 miliar. Pada 2020, akan mencapai US$ 130 miliar.
Sedangkan anggaran periklanan digital tahun 2015 di Indonesia diperkirakan bisa melebihi angka US$800 juta (Rp 10,6 triliun), naik 80% dibandingkan anggaran tahun 2014 sebesar US$460 juta (Rp 6,1 triliun), berdasarkan riset dari eMarketer.
Dari angka itu, US$130 juta (Rp 1,7 triliun) akan dihabiskan untuk iklan di perangkat mobile, naik 200% dari anggaran tahun lalu sebesar US$40 juta (Rp 533 miliar).(id)