JAKARTA (IndoTelko) – Kehadiran layanan on-demand streaming, Netflix, di Indonesia diyakini akan membuat persaingan di bisnis konten kian keras.
“Over The Top (OTT) global seperti Netflix tak bisa ditahan masuk ke Indonesia. Mau sekarang, besok atau nanti pun pasti bisa masuk ke Indonesia. Sebelum masuk ke Indonesia pun, dah banyak orang Indonesia yang "bisa" nonton Netflix atau OTT lainnya,” ungkap CEO Domikado Faizal Adiputra kepada IndoTelko, kemarin.
Domikado adalah pemain lokal dengan platform konten aggregator yang banyak bermain di konten video dan streaming.
Pria yang akrab disapa FA ini memprediksi, pasar Netflix akan terbentuk dari dua segmen di Indonesia. Pertama, kelompok yang pernah tinggal di luar negeri dan telah terbiasa dengan Netflix. Kedua, kelompok yang tak puas dengan sajian konten di Indonesia , sehingga mereka mencari alternatif konten lain dari luar
“Untuk mereka yang pernah tinggal di luar inilah yang saya pikir menjadi target market utama Netflix ketika melebarkan jangkauan tayangan termasuk ke Indonesia, walaupun beberapa kontennya masih di batasi karena mungkin ada masalah dalam perjanjian hak tayangnya. Kalau segmen kedua nanti akan bertempur dengan penyedia konten lokal,” katanya.
Sementara Country Director Frost & Sullivan Spike Choo memprediksi kehadiran Netflix tak akan mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia dalam menonton TV. “Dalam jangka panjang bisa saja ada perubahan kebiasaan menonton TV dan media akan menyesuaikan dengan perubahan itu,” katanya.
Country Manager International Data Corporation (IDC) Sudev Bangah memprediksi banyak pekerjaan rumah harus dilakukan Netflix jika ingin memperluas pasar di Indonesia.
“Operator TV berbayar lumayan dominan di Indonesia, terutama dalam menyajikan siaran olahraga dan konten lokal. Netflix sepertinya akan banyak main di kalangan anak muda,” katanya.
Sudev memprediksi langkah Netflix akan mulus di Indonesia walau ada isu sensor konten.”Arus startup tak bisa ditahan di Indonesia. Pemain lokal harus memperkuat kemampuannya agar bisa bersaing dengan pemain luar,” katanya.
Tak halangi
Sementara Menkominfo Rudiantara mengaku tak akan menghalangi kehadiran Netflix. “Saat kita menerima sebuah teknologi seperti Netflix harus diliat dari banyak sisi. Jika lebih banyak manfaatnya bagi masyarakat, kenapa harus dipersoalkan. Jangan sampai aturan menghalangi kemajuan atau manfaat bagi masyarakat. Tetapi, jangan pula demi masyarakat, teknologi jadi dilarang,” katanya.
Pria yang akrab disapa RA ini boleh saja memberikan lampu hijau. Namun, jika merujuk kepada aturan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE), banyak pekerjaan rumah harus dipenuhi Netflix. Misal, soal penempatan data center.
Belum lagi regulasi terkait penyiaran dan lembaga penyiaran berlangganan maupun penyelenggaraan TV berbayar yang mewajibkan berbentuk badan hukum Indonesia dan memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan.(id)