telkomsel halo

VIU, iFlix, CatchPlay dan HOOQ Merapat, IndiHome Bakal Banjir Peminat

06:46:49 | 04 Feb 2016
VIU, iFlix, CatchPlay dan HOOQ Merapat, IndiHome Bakal Banjir Peminat
Dian Rachmawan (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Layanan Triple Play Telkom IndiHome terus melaju di pasar fixed broadband nasional memasuki bulan kedua tahun 2016.

IndiHome adalah layanan yang bertopang  pada infrastruktur Fiber To The Home (FTTH) agar mampu menawarkan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps, konten UseeTV yang sudah didukung gambar High Definition (HD), dan  gratis telepon untuk 1000 menit lokal dan interlokal.

“Telkom IndiHome menjadi pilihan utama bagi rumah tangga di Indonesia. Broadband sudah menjadi kebutuhan ketiga setelah listrik dan air bersih di setiap rumah tangga. Hal yang luar biasa, IndiHome diminati terus oleh calon pelanggan,” ungkap Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan kepada IndoTelko, Kamis (4/2).

Diungkapkannya, memasuki bulan kedua tahun 2016, layanan Telkom IndiHome Tripleplay sudah mencapai 1,2 juta pelanggan dimana setiap hari terjadi penambahan lima ribu pelanggan.

“Dengan adanya modernisasi akses Fiber dari kabel tembaga, banyak pelanggan lama migrasi. Tadinya hanya langganan telepon rumah saja dan atau ex-Speedy langsung meminta triple play,” katanya.

Merapat
Diharapkannya, ke depan masyarakat terus mempercayai IndiHome sebagai penyedia Triple Play di rumahnya karena konten-konten video streaming akan semakin kaya dan bervariasi dengan bergabungnya  Iflix, CatchPlay HOOQ, dan VIU dalam platform UseeTV.

IFlix sukses di Filipina dan Malaysia. CatchPlay memiliki kekuatan membawa film baru diputar di bioskop dalam waktu tiga bulan kemudian sudah  tayang di platformnya. Sementara VIU terkenal sebagai penyedia konten drama premium dari Korea Selatan. (Baca juga: Telkom Blokir Netflix)

“Makin banyak yang menggunakan IndiHome itu berarti digital divide di Indonesia kian terpangkas. Kita terus bangun jaringan hingga ke pelesok untuk membantu ketersediaan akses Internet Untuk keunggulan bangsa, memangkas keterbelakangan, dan kesenjangan digital. Ini yang bedakan kami dengan kompetitor. Kami punya misi untuk pembangunan bangsa,” katanya.

Sekadar diketahui, saat ini infrastruktur backbone fiber optic Indonesia Digital Network milik Telkom sudah menjangkau sebagian besar wilayah Indonesia sepanjang 80 ribu km dari Sumatera hingga Papua yang meliputi 60 kota besar dan 100 kota kecil sehingga sebagian besar masyarakat Indonesia sudah dapat menikmati layanan IndiHome.

Selain jaringan fiber optik, untuk daerah rural yang sulit dijangkau dengan jaringan fiber optik, Telkom juga menyediakan layanan IndiHome Sky yang menggunakan teknologi satelit berkapasitas besar (High Throughput Satellite).

IndiHome Sky memberikan layanan akses internet dengan kecepatan downstream 2 Mbps (kecepatan upstream 512 kbps) dengan kuota 3 GB. Selain akses internet, IndiHome Sky juga dilengkapi dengan layanan TV satelit sebanyak 13 channel.

Telkom juga menjamin kualitas akses bagi seluruh pelanggan dengan  menerapkan Fair Usage Policy (FUP) untuk layanan Triple Play IndiHome mulai 1 Februari 2016. (Baca juga: Telkom terapkan FUP)

Fair Usage Policy merupakan kebijakan pemakaian yang melindungi pengguna yang wajar (normal user) dari pemanfaatan pemakaian berlebihan (tidak wajar) oleh pengguna berat (heavy user), sehingga kestabilan koneksi tidak terganggu.

Telkom membagi paket FUP mulai 10 Mbps hingga 100 Mbps. Simulasinya. Jika pengguna IndiHome dengan paket 10 Mbps maka kecepatannya hanya mencapai 75% dari 10 Mbps jika menggunakan kuota internet lebih dari batas Fair Usage sebesar 300 GB. Seandainya telah mencapai kuota internet melebihi 400 GB maka akan mendapatkan kecepatan 40% dari 10 Mbps.

Sebagai perbandingan, FUP di negeri jiran Malaysia adalah 120 GB. Untuk layanan IndiHome, setelah FUP, speed masih cukup bagus pada 7.5 Mbps. Fair usage sebesar 300 GB tersebut tidak termasuk penggunaan UseeTV.Penggunaan UseeTV dibebaskan dari FUP.

GCG BUMN
“Hampir 99% pelanggan IndiHome tidak akan terpengaruh dari penerapan FUP karena berdasarkan data rata-rata konsumsi pelanggan di bawah 300 GB,” katanya sambil menebar senyum ramah.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories