JAKARTA (IndoTelko) – Jagat dunia maya nasional jelang tutup Januari lalu dihebohkan dengan isu Fair Usage Policy (FUP) yang diterapkan Telkom bagi pelanggan IndiHome.
Fair Usage Policy merupakan kebijakan pemakaian yang melindungi pengguna yang wajar (normal user) dari pemanfaatan pemakaian berlebihan (tidak wajar) oleh pengguna berat (heavy user).
Telkom membagi paket FUP mulai 10 Mbps hingga 100 Mbps. Simulasinya. Jika pengguna IndiHome dengan paket 10 Mbps maka kecepatannya hanya mencapai 75% dari 10 Mbps jika menggunakan kuota internet lebih dari batas Fair Usage sebesar 300 GB. Seandainya telah mencapai kuota internet melebihi 400 GB maka akan mendapatkan kecepatan 40% dari 10 Mbps.
IndiHome bukanlah satu-satunya penyedia layanan internet yang menerapkan kebijakan FUP. Beberapa pesaingnya juga menerapkan kebijakan serupa seperti First Media.
First Media yang dikelola PT Link Net pun melakukan hal serupa bahkan sejak dua sampai tiga tahun yang lalu.
Di situs resminya dinyatakan, "Kebijakan Fair Usage dibuat untuk menegaskan komitmen Link Net agar setiap Pelanggan mendapatkan kualitas layanan yang sesuai dengan Paket layanan yang dipilih oleh pelanggan," tulis di laman tersebut.
First Media diperkirakan memiliki sekitar 1,6 juta pelanggan, sementara IndiHome sekitar 1,2 juta pelanggan.
Bisa Apa?
Hal yang menarik ditanyakan ke operator tentunya, jika pelanggan diberikan kuota 300 GB sudah mencukupikah? Apalagi sekarang rich content tengah merajalela.
“Itu sudah cukup untuk foya-foya ke dunia maya,” tegas Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan beberapa waktu lalu kala mengenalkan skema FUP.
VP Marketing and Sales Telkom, Jemy V Confindo menambahkan, jika pelanggan biasa, dengan 300 Gb sudah bisa melakukan 6 juta posting di facebook, mengundung kurang lebih 65 ribu lagu, menonton 175 fim HD, melakukan streaming lebih dari 500 jam, memposting 2 juta gambar di instagram, serta bercuit 4,5 juta kali di Twitter dalam sebulan.
“Kalau makainya normal, sudah banyak yang dilakukan seperti ilustasi di atas. Ini masalahnya, ada segelintir pelanggan pakai 10 Mbps tetapi menghabiskan hingga 10.000 GB per bulan. Itu mah bukan berlangganan, bisa jadi reseller,” sungutnya.
Diingatkannya, FUP yang ditawarkan Telkom IndiHome berbeda dengan kuota internet yang diberlakukan oleh operator seluler. FUP hanya memberikan jatah, bila jatah tersebut habis dalam periode satu bulan misalnya, maka kecepatannya akan turun, tetapi akses internet masih bisa dilakukan. (
Baca juga:
FUP untuk lindungi pelanggan)
Sementara kuota ketika sudah habis sebelum atau setelah masa berlaku maka pelanggan tak bisa terhubung dengan internet. (
Baca juga: Operator dan layanan data)
Sebagai perbandingan, FUP di negeri jiran Malaysia adalah 120 GB. Untuk layanan IndiHome, setelah FUP, speed masih cukup bagus pada 7.5 Mbps. Fair usage sebesar 300 GB tersebut tidak termasuk penggunaan UseeTV.Penggunaan UseeTV dibebaskan dari FUP.
“Dari trial 99% tak masalah. Kalau 1% masalah, kita harus tahu selama ini akses kemana saja? Kalau dilihat dari sales, akuisisi pelanggan jalan terus dan tumbuh kok,” tutupnya.(id)