telkomsel halo

IoT, Medan Pertempuran Baru Operator Telekomunikasi

10:07:48 | 12 Apr 2016
IoT, Medan Pertempuran Baru Operator Telekomunikasi
Model menunjukkan solusi IoT dari XL (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Tren Internet of Things (IoT) yang terus menunjukkan pertumbuhan di Indonesia diperkirakan menjadi medan pertempuran terbaru bagi operator telekomunikasi.

Sinyal ini terlihat dari aktifnya Telkom Grup, Indosat Ooredoo, dan XL Axiata memperkenalkan solusi IoT ke masyarakat.

Ditambah dengan naiknya adopsi Smart City dimana menjadi basis ekosistem di perkotaan yang berbasis Teknologi Informasi dan IoT, diperkirakan pertempuran yang melibatkan operator telekomunikasi akan keras.

Telkom Grup memiliki beberapa inisiatif lumayan berani dengan mempersiapkan Living Lab Smart City Nusantara dan gencar membangun serat optik guna menyambungkan antar instansi di pemerintah daerah. (Baca juga: Lab Smart City Nusantara)

XL tak mau kalah. Walau kecil di sisi pangsa pasar, tetapi kelincahan adalah milik anak usaha Axiata ini melalui solusinya yang masuk di kota-kota kecil terlebih dulu sebelum menguasai kota besar. (Baca juga: Telkom dan IoT)

Melihat pertempuran mulai sengit, Country Manager IDC Indonesia dan Filipina Sudev Bangah menyarankan operator untuk bekerjasama dengan pemerintah daerah agar smart city bisa menjadi salah satu mesin pertumbuhan pendapatan.

“Kuncinya kerjasama dengan pemerintah daerah atau ekosistem yang akan menggunakan. Tak bisa jalan sendiri. Kunci kemenangan adalah memiliki kapabilitas IoT, untuk merajai pasar smart city. Siapa yang bisa gelar IoT connection dan solusi, mereka yang akan menjadi jawara,” katanya, kemarin.

Menurutnya, peluang operator mengeruk keuntungan dari IoT memang besar terutama dari sisi konektifitas yang menjadi penggerak dari aplikasi Machine to Machine dan smart City lainnya.  

“Tanpa konektifitas, bagaimana smart city mau jalan. Kalau solusi yang paling dibutuhkan itu  smart Home dan smart Building. Kalau memang bicara kepentingan nasional, harus ada harmonisasi dari aksi operator ini agar Smart city lebih joss di Indonesia,” sarannya.

Lebih lanjut diprediksinya,  penetrasi IoT  di Indonesia membumbung tinggi sekitar 10 tahun kedepan, karena fundamentalnya masih tercecer. “Indonesia itu sangat luas, dan memerlukan banyak pengembangan dari sisi infrastruktur dan fundamental untuk  perkembangan ekonomi,” katanya. (Baca juga: IoT dari XL)

GCG BUMN
Secara terpisah, Head Of IoT XL Axiata Arifa Febriyanti mengatakan di lapangan sebenarnya operator sudah bekerjasama dalam mendukung smart city. “Kami tak mau sebut nama operator. Kita punya data center di daerah, itu konektifitas pakai pesaing. Solusi dari XL. Jangan dipanasi ada pertempuran, ini baru bayi di Indonesia,” kilahnya.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories