telkomsel halo

Rudiantara Lobi Bos-bos Operator Demi Revisi Biaya Interkoneksi

16:24:46 | 18 May 2016
Rudiantara Lobi Bos-bos Operator Demi Revisi Biaya Interkoneksi
Rudiantara (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Menkominfo Rudiantara mengungkapkan akan melakukan lobi terakhir dengan semua CEO dari operator telekomunikasi di Indonesia sebelum mengumumkan perhitungan terakhir dari biaya interkoneksi.

“Besok, Kamis (19/5) saya akan lunch (makan siang) dengan semua CEO dari operator. Saya akan beberkan hasil perhitungan biaya interkoneksi. Kalau semua sudah oke, langsung diumumkan,” ungkap Menkominfo Rudiantara dalam diskusi yang digagas Indonesia LTE Community, dengan tema utama "4G LTE: Unfinished Business", di Jakarta, Rabu (18/5).

Diungkapkannya, dalam menghitung biaya interkoneksi juga dilihat rekam jejak penurunan yang terjadi selama ini. “Kalau diliat ke belakang, penurunan tak double digit. Saya pinginnya double digit, bisa maksimal 20%-lah. Soalnya kalau lihat biaya teknologi sejak 2006, harusnya turun 50%,” paparnya.

Sekadar informasi, biaya interkoneksi adalah komponen yang dikeluarkan operator untuk melakukan panggilan lintas jaringan. Biaya ini salah satu komponen dalam menentukan tarif ritel selain margin, biaya pemasaran, dan lainnya.

Tarik menarik besaran penurunan biaya interkoneksi sangat terasa antara pemilik pangsa pasar besar dengan penantang di pasar. Bagi penguasa pasar, penurunan sebaiknya gradual, namun bagi penantang, penurunan harus progresif agar terasa dampaknya bagi kompetisi. (Baca juga: Tarik menarik Interkoneksi)

Pengamat Telekomunikasi Hasnul Suhaimi menyarankan penurunan biaya interkoneksi serendah mungkin agar masyarakat tak takut melakukan panggilan lintas operator.

“Agar kompetisi sehat dan tidak ada subsidi silang dilakukan operator, sebaiknya biaya interkoneksi dipangkas habis. Semakin kecil biaya interkoneksi akan semakin baik sehingga tidak ada batas bagi seseorang untuk melakukan panggilan,” katanya.

GCG BUMN
Diharapkannya, jika besaran penurunan biaya interkoneksi telah diputuskan, operator mencerminkan dalam tarif ritelnya. “Interkoneksi itu kesepakatan Business to business (B2B), jangan nanti sudah diturunkan, tarif ritel masih manteng mahal,” pungkasnya.(id)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories