Telkomtelstra tawarkan WAN optimization untuk efisiensi jaringan

13:48:04 | 15 Sep 2016
Telkomtelstra tawarkan WAN optimization untuk efisiensi jaringan
Ilustrasi (dok)
JAKARTA (IndoTelko) – Telkomtelstra menghadirkan layanan Wide Area Network (WAN) Optimisation sebagai solusi optimalisasi khususnya terhadap infrastruktur jaringan perusahaan.

Solusi WAN Optimisation melengkapi layanan Managed Network Service telkomtelstra yang mampu melakukan percepatan kinerja aplikasi dan jaringan perusahaan serta memaksimalkan customer experience tanpa menambah kerumitan lapisan jaringan serta biaya pengelolaan.

Menurut Chief Product and Synergy telkomtelstra, Agus F Abdillah manfaat efisiensi yang ditawarkan oleh WAN Optimisation dapat mendorong perusahaan untuk memaksimalkan penggunaan network dan aplikasi berbasis cloud yang dimiliki serta meminimalisir biaya pengelolaan yang kerap dikeluarkan untuk mendapatkan network stability.

“Seiring dengan makin banyaknya adopsi cloud, perusahaan pun dapat mengurangi server yang terdistribusi di berbagai lokasi cabang untuk meminimalisir biaya dengan mengeliminasi duplikasi transmisi data dan memungkinkan konsolidasi server antar kantor cabang,” jelas Agus dalam keterangannya, kemarin.

Contoh konkrit perusahaan yang menggunakan Office 365 berbasis cloud dengan WAN Optimisation menghadirkan kestabilan network khususnya pada aplikasi Office Exchange –email dan SharePoint – collaboration.

Pemanfaatan WAN Optimisation untuk aplikasi cloud mampu mengurangi kebutuhan jaringan hingga 92% pada SharePoint dan 36% pada Office Exchange, sehingga mampu menghadirkan seamless collaboration yang nyata yang lebih baik walaupun server sudah terkonsolidasi di cloud.

Pada aplikasi-aplikasi perusahaan lainnya untuk kebutuhan DR dan backup juga mampu mempercepat "proses end of day" atau "end of month" dengan cukup siginificant sampai dengan 1/10 – 1/20 dari waktu yang diperlukan dibandingkan dengan tanpa WAN optimisation.

Asal tahu saja,  peningkatan daya saing industri Indonesia merupakan kunci dari keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah kondisi ekonomi global yang menantang.

Fakta ini juga didukung dengan pernyataan dari Bank Indonesia yang telah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,9-5,3% sepanjang tahun 2016.

Optimisme pertumbuhan ekonomi juga mendorong perbaikan iklim investasi, khususnya pada investasi infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi mendorong pelaku industri untuk meningkatkan daya saing melalui optimalisasi infrastruktur jaringan.

Menurut laporan McKinsey Consulting (2016), transformasi digital menjadi tren baru di lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Transformasi digital hanya akan berhasil dengan adanya integrasi antara front-end dan back-end. Disamping itu, pelaku industri dituntut untuk beradaptasi dengan dinamika bisnis yang kian meningkat sebagai dampak dari penyebaran penggunaan TIK yang semakin meluas, khususnya dari sisi operasional bisnis serta kepuasan pelanggan.(id)

Artikel Terkait