JAKARTA (IndoTelko) – Kementrian Perindustrian (Kemenperin) mendukung rencana Six Capital Singapore bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan pusat inovasi digital di Indonesia.
“Kami mengapresiasi kedua belah pihak atas inisiatif kerja sama ini, yang diharapkan akan mendukung penumbuhan wirausaha baru terutama di bidang startup digital dan dalam menghadapi era industri 4.0,” kata Menteri Perindustrian Airlangga seperti dilansir di laman Kemenperin (21/1).
Penandatanganan MoU yang dilakukan oleh Rektor UGM Dwikorita Karnawati bersama Chairman and Founder Six Capital Singapore Patrick Teng ini berlangsung di tengah kegiatan World Economic Forum 2017 di Davos, Swiss.
Six Capital Singapore yang dikenal sebagai perusahaan analisis data berbasis financial technology (Fintech) yang berkantor pusat di Singapura tersebut akan menggelontorkan donasi sebesar US$ 9,17 juta dalam bentuk pelaksanaan enam proyek.
Keenam proyek yang akan dikerjakan, meliputi pembangunan infrastruktur gedung Digital Innovation Center; kegiatan riset dan inovasi dalam bidang inovasi digital; dan pemetaan lahan gambut seluas 110 ribu hektare di Pulau Padang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Kepulauan Riau dengan penerapan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR).
Kemudian, menghibahkan sebanyak 68 unit komputer untuk Center of Excellence for Financial Trading yang ditempatkan di Pertamina Tower, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Selanjutnya, memberikan donasi yang telah disepakati sebagai innovation fund dalam rangka hilirisasi start-ups di bidang digital technology yang telah dikembangkan oleh Innovative Academy di UGM, di mana program tersebut mendukung target pemerintah dalam menciptakan 1.000 technopreneurs.
Terakhir, pembagian 1.000 smartphones gratis ke masyarakat pedesaan di Yogyakarta khususnya di Gunungkidul, Bantul, Kulonprogo dan Sleman dalam rangka memberikan akses masyarakat bawah terhadap teknologi terutama dalam program preventive healthcare.
Airlangga menambahkan, pemerintah memang tengah mendorong generasi muda untuk menjadi pebisnis startup digital. “Untuk menumbuhkan iklim startup dan iklim bisnis Indonesia, maka dibutuhkan tenaga-tenaga industri yang unggul,” katanya.
Diungkapkannya, Kemenperin tengah menjalankan beberapa program strategis untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri, di antaranya melalui pendidikan dan pelatihan vokasi, pemagangan, serta pemberian sertifikasi.
Di samping itu, Kemenperin juga sedang mengembangkan infrastruktur digital untuk industri kecil dan menengah (IKM), yakni program e-smart IKM dalam upaya memperluas pasar dalam rantai nilai dunia dan menghadapi era Industri 4.0.
“Program e-smart IKM ini akan terintegrasi dengan klaster-klaster prioritas seperti industri perhiasan, furniture, kerajinan, dan kosmetik sehingga akan membantu para pelaku IKM dalam melakukan promosi dan meningkatkan penjualan produk baik di dalam maupun luar negeri,” jelasnya.
Sementara Rektor UGM Dwikorita Karnawati mengatakan kampusnya berkomitmen untuk meminimalkan kesenjangan antara kehidupan masyarakat urban dengan rural. Karenanya, pengembangan smart and resilient village menjadi salah satu program unggulan UGM pada saat ini.
“Melalui kerja sama dengan Six Capital Singapore, UGM telah merintis dan merealisasikan misinya dalam mengembangkan riset dan inovasi di bidang digital technology, yang bertujuan untuk membangun budaya inovasi dan budaya kolaborasi antarcivitas akademika di lingkungan UGM,” ulasnya.
Chairman and Founder Six Capital Singapore Patrick Teng mengungkapkan, dengan kondisi jumlah penduduk terbanyak kedua di Asia, Indonesia akan menjadi salah satu negara terbesar ekonomi digital di Asia.(wn)