telkomsel halo

Ninja Xpress bidik pasar social seller

08:15:32 | 05 Apr 2017
Ninja Xpress bidik pasar social seller
Peluncuran aplikasi Ninja Easy (dok)
JAKARTA (IndoTelko) — PT Andiarta Muzizat sebagai pemilik Ninja Xpress meluncurkan solusi social commerce bernama Ninja Easy yang membidik segmen social seller.

Aplikasi mobile ini menawarkan ‘’Buat Link. Kirim. Terima Pembayaran” bagi para social seller dan penjual melalui blog. Ninja Easy menyederhanakan proses pengiriman dan pembayaran sehingga para penjual bisa fokus mengembangkan bisnisnya serta menghemat waktu mengurus administrasi penjualan, yang juga menguntungkan para pembelinya.

“Aplikasi Ninja Easy menawarkan para penjual social commerce cara baru untuk mengurus pengiriman dan pembayaran yang amat mudah—cukup dengan Buat Link, Kirim dan Terima Pembayaran—dan kami ingin mereka punya waktu lebih untuk hal-hal yang lebih penting seperti mengembangkan bisnis mereka,” kata Country Head, Ninja Xpress Indra Wiralaksmana, dalam keterangannya, kemarin.  

Menurutnya, Ninja Easy adalah solusi untuk memudahkan proses social commerce. Aplikasi ini memangkas waktu yang terbuang percuma ketika para penjual menunggu pembeli mengirimkan bukti pembayaran dan informasi tujuan pengiriman, sebelum bisa pergi ke pos paket terdekat atau mengurus jasa pengiriman lainnya.

Ninja Easy menggabungkan seluruh prosesnya dengan cara membuat ‘Link Ninja Easy’ (tautan) berisi detail produk, yang bisa diunggah dan dibagikan ke media-media sosial dan calon-calon pembelinya. Untuk mengonfirmasikan penjualan, pembeli bisa membuka tautan tersebut (dengan peramban apapun), memasukkan informasi lokasi dan jadwal pengiriman yang diinginkan, dan secara otomatis data mereka akan dikirimkan kembali pada penjual melalui aplikasi Ninja Easy.

Setelah pembelian dipastikan, penjual bisa langsung menggunakan layanan on-demand dari aplikasi yang sama, dan Ninja akan menjemput dan mengantar barang pesanan kepada pembelinya. Layanan penjemputan barang on-demand tidak dibatasi jumlah barang minimum, dan tersedia 7 hari dalam seminggu, mulai jam 9 pagi hingga jam 9 malam.

Ninja Easy memudahkan social commerce dengan menyederhanakan proses penjualan serta menyempurnakannya dengan menawarkan opsi pembayaran cash on delivery (COD).

COD adalah pilihan utama untuk transaksi e-commerce di Indonesia walaupun ada opsi-opsi seperti transfer antar bank atau e-payment, yang mana sangat bergantung kepada kepemilikan rekening bank dan kartu kredit. Data Findex (Financial Inclution Index) 2014 dari Bank Dunia menunjukkan bahwa hanya ada 36% atau 90 juta orang Indonesia yang memiliki rekening bank, di saat yang sama Bank Indonesia pun memperketat peraturan kepemilikan kartu kredit melihat tingkat kredit macet (NPL) di kisaran 2,6% per tahun 2015.

Dengan menawarkan metode pembayaran COD, Ninja Easy menggarisbawahi komitmen Ninja Xpress kepada para pelaku social commerce, membantu menjembatani kesenjangan kepercayaan antara penjual dan pembeli perihal reputasi kedua belah pihak ataupun hal-hal terkait produk lainnya sehingga mereka lebih percaya diri dalam bertransaksi online.

Pembeli hanya harus membayar ketika barangnya sudah sesuai pesanan, dan segera sesudah pesanan dibayar, saldo di akun penjual di aplikasi Ninja Easy bertambah secara otomatis. Daftar barang penjual juga diperbaharui dengan sendirinya.

Para pengguna aplikasi Ninja Easy juga bisa menikmati fitur-fitur canggih yang kini hanya tersedia bagi para penjual yang bermitra dengan Ninja Xpress, seperti pelacakan kiriman secara real-time, pengiriman ulang bebas biaya, dan layanan pelanggan yang responsif.

Asal tahu saja, berbelanja online telah menjadi sebuah tren  melihat 20% pengguna aktif internet melakukannya setiap hari, dan Indonesia pun mencatat ada 88,1 juta orang terhubung dengan internet.

Berjualan di media sosial sangat populer di Indonesia, dan para penjual memamerkan produknya di berbagai media sosial seperti Instagram serta lebih agresif lagi di Facebook melihat potensi 82 juta penggunanya.

GCG BUMN
Indonesia diperkirakan memiliki 100 juta pengguna ponsel pintar di 2018, dimana penjualan lewat social commerce (C2C) di Indonesia diprediksi berkembang dua kali lipat dari US$ 5,073 juta ke US$ 10,183 juta di 2020.(ak)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year