JAKARTA (IndoTelko) – PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) bersama Nippon Telegraph dan Telephone Corporation (NTT) meluncurkan APAC Telecom Innovation Initiative (ATII) sebagai upaya menciptakan network services baru di negara-negara regional Asia-Pacific (APAC) dengan berbasis teknologi infrastruktur virtual.
Peluncuran ATII ini dihadiri oleh Executive General Manager (EGM) Divisi Digital Service Telkom, Arief Mustain dan Senior Vice President NTT Network Information Labs, Itadashi Ito di Tokyo, Senin (17/4).
Inisiatif ini akan diwujudkan dalam bentuk penelitian-penelitian dan Proof of Concepts (PoC) mengenai kebutuhan network services di era virtualisasi.
EGM Divisi Digital Service Telkom Arief Mustain menyatakan bahwa virtualisasi adalah keniscayaan yang akan mendera semua operator dan kesiapan operator menjadi sangat penting, sehingga kita mempersiapkan diri dan mengambil keuntungan dari perkembangan teknologi virtualisasi ini.
“Telkom sangat mendukung kolaborasi terbuka seperti ini dan berkomitmen untuk berperan aktif sebagai principal member untuk mendapatkan manfaat maksimal dari keikutsertaan ini” ungkap Arief, dalam rilisnya, Selasa (18/4) malam.
Saat ini, operator-operator di regional APAC dihadapkan dengan beberapa masalah serupa yaitu mempertahankan ketersediaan layanan akibat bencana alam seperti gempa bumi dan angin topan. Selain itu, sebagai negara-negara kepulauan dengan kondisi geografis yang mirip dan pertumbuhan populasi yang tidak merata menyebabkan kebutuhan layanan dan trafik telekomunikasi yang unik pada setiap daerah.
Melihat kondisi tersebut, ATII akan mengembangkan dan mengusulkan layanan dan teknologi baru yang sesuai dengan kondisi tersebut melalui percepatan inovasi dan menciptakan pasar baru dengan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) guna memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat luas.
Dalam prosesnya ATII akan melakukan pengembangan yang berkelanjutan melalui kolaborasi dan dukungan dari berbagai mitra untuk mewujudkan visi negara-negara APAC menjadi pemimpin ekonomi dunia di masa depan.
Dengan pertimbangan lingkungan pasar di wilayah APAC, penelitian bersama dan PoC akan dilakukan berdasarkan teknologi infrastruktur virtualisasi demi mewujudkan network services yang fleksibel dan efisien. Sebagai permulaan, ATII telah membentuk dan memulai proyek-proyek High Value-added Network Services, Server Platform Virtualization, dan Flexible Access Network Virtualization.
ATII akan segera memulai penelitian bersama dan menerbitkan laporan resmi hasil identifikasi kebutuhan, spesifikasi, juga hasil PoC. Selanjutnya, ATII akan berkomunikasi dan bekerja sama dengan Standards Developing Organizations (SDOs) serta berbagai aliansi industri terkait untuk memperluas dan mengembangkan kegiatan-kegiatan ATII selanjutnya.
Arief menegaskan bahwa berdirinya ATII merupakan upaya untuk membangun kekuatan dalam menentukan arah, mempercepat proses inovasi dan merealisasikan infrastruktur virtualisasi melalui joint study, joint development dan joint PoC. “ATII didirikan untuk mewujudkan visi para operator telekomunikasi di negara-negara APAC yaitu menjadi kekuatan ekonomi dunia di masa mendatang,” tegas Arief.
ATII diharapkan dapat segera melakukan uji coba lapangan dengan operator dan mitra yang berpartisipasi dari negara-negara APAC sehingga nantinya akan menghasilkan layanan komersial yang layak digunakan berdasarkan hasil penelitian dan PoC.(ak)