telkomsel halo

Sarana Global bangun kabel laut Jala Nusantara Mardika

10:44:17 | 28 Apr 2017
Sarana Global bangun kabel laut Jala Nusantara Mardika
Suasana pengumuman proyek kabel laut Jala Nusantara Mardika
JAKARTA (IndoTelko) - PT Sarana Global Indonesia (SGI) ingin berpartisipasi untuk membangun Indonesia dengan menghubungkan pulau ke pulau melalui jaringan kabel laut Jala Nusantara Mardika.

SGI selama ini dikenal bergerak dalam bidang engineering, procurement, and construction (EPC) di Indonesia. Perusahaan   yang berdiri sejak 2010 itu telah melakukan pembelian cable barge dari Jerman.

Kepemilikan cable barge ini bagi SGI selain dapat meningkatkan performa perusahaan, juga ikut berperan dalam mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi nasional.

"Jala Nusantara Mardika' ini bukan hanya teknologi Indonesia yang maju tetapi SGI juga ikut menyumbang ekonomi bangsa, " jelas Presiden Direktur Sarana Global Indonesia Chandra Arie Setiawan, kemarin.
 
Dijelaskannya, Jala Nusantara Mardika adalah marwah untuk menyatukan Nusantara yang mendukung program Nawacita dari Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.

Nilai investasi dari cable barge ini sekitar US$13- US$15 juta (full set). Secara teknis cable barge ini menggunakan self propeller sehingga sedikit berbeda dengan cable barge yang sudah ada di Indonesia selama ini, baik dari segi kemampuan maupun kapasitasnya[Cmnt:1] yang cocok untuk perairan di Indonesia.

"Nilai investasi ini juga sebanding dengan prestasi kerja dan kemajuan SGI yang di dukung oleh putra dan putri terbaik di Indonesia," ucapnya.

Teafbau Gmbh Unterwaser (TAGU) adalah perusahaan Jerman dan bergerak di bidang Hydraulic Engineering . Offshore Services yang telah memiliki pengalaman lebih dari 100 tahun. TAGU adalah bagian dari NOSTAG, yang terdiri dari Norddeutsche Seekabelwerke GmbH (NSW), SCHRAM Group GmbH & Co KG, dan TAGU.

"SGI merupakan perusahaan yang dipercaya untuk mengerjakan kabel laut di Indonesia, dan sudah mempunyai pengalaman panjang berhubungan bisnis dengan NSW, yang merupakan pabrikasi kabel laut terbesar di dunia. Penjualan cable barge dari TAGU ke SGI terjadi karena TAGU melihat kredibilitas SGI yang sudah teruji di bidang engineering, procurement, and construction," kata Grad. Engineer Jens Diekmann, Managing Director of TAGU Offshore.

Penambahan nilai aset perusahaan dengan adanya pembelian cable barge, tentu akan memberi banyak manfaat bagi SGI. Secara teknis, cable barge ini hanya akan bekerja sampai dengan kedalaman air berkisar 50 meter, dan akan mendekati pantai sampai pada kedalaman 4 meter, dengan demikian akan membuat pekerjaan shore end semakin pendek dan cepat. Sehingga, dalam jangka panjang, perusahaan bisa melakukan efisiensi . baik dari segi waktu dan biaya, serta memperkecil ketergantungan terhadap penggunaan kapal-kapal asing.

Pada kesempatan sama, Pendiri sekaligus pemilik PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak menambahkan, Nngara jangan hanya mengandalkan satelit dalam jaringan telekomunikasi. Karena, satelit itu sifatnya terbatas.

"Indonesia memiliki satelit lima saat ini, dan sudah tidak bisa nambah lagi. Karena kalau nambah lagi, nanti negara lain nggak bisa punya satelit. Karena kan dibatasi satelit ini di dunia. Indonesia termasuk negara terbesar ketiga yang memiliki satelit," katanya.

GCG BUMN
Menurutnya, pemanfaatan kabel laut adalah salah satu solusi mempercepat dan memperluas jaringan komunikasi di Indonesia. "Apalagi negara kita terdiri dari kepulauan. Ini juga harus bisa mengakeses komunikasi. Salah satunya dengan kabel bawah laut ini," ujarnya.(id)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories