telkomsel halo

Kominfo ingin chipset lokal lebih diberdayakan

11:29:09 | 13 May 2017
Kominfo ingin chipset lokal lebih diberdayakan
Suasana peluncuran Smart Card Scard XCT136 (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginginkan chipset buatan anak bangsa lebih diberdayakan dan diberikan tempat agar bisa lebih berkembang di era digital.

"Selamat saya ucapkan atas diluncurkan karya putra-putri bangsa Indonesia yaitu produk smart card terbaru Chipset SCard XCT136. Produk ini setelah sepuluh tahun akhirnya berhasil diluncurkan," kata Menkominfo Rudiantara dalam Peluncuran smartcard milik Xirka di Jakarta, Jumat (12/5) seperti disiarkan laman Kominfo.

Rudiantara menyatakan, dalam berbagai perangkat TIK, chipset merupakan otak kerja sistem aplikasi. "Karena Kominfo concern dengan keberadaan chipset yang sebenarnya sudah bisa dikategorikan 30% buatan lokal. Tapi chipset belum masuk dalam Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) 30%. Malah chipset buatan Indonesia nilai kandungannya harus dilebihkan karena keseluruhan dilakukan di dalam negeri melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Xirka di Bandung," tuturnya.

Menurutnya kehadiran chipset anak negeri dapat mendukung kebutuhan beragam kartu identitas yang berstandar GSM. "Smart Card SCard XCT136 dapat digunakan untuk beberapa keperluan kartu indentitas seperti loyalty card, control asks atau kartu mahasiswa. Chipset ini memiliki prosesor yang mendukung komunikasi dengan BTS operator telekomunikasi selular berdasarkan standar GSM. Dilengkapi dengan security engine DES dan 3DES yang menjamin optimasi keamanan dan fungsionalitasnya serta memori flash sebesar 136 Kbyte," jelasnya.

Diingatkannya,  penggunaan smartcard dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa dilepaskan dari sistem pendukungnya. Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Program Pengembangan Teknologi Industri (PPTI) dan Program Inovasi Teknologi telah mengembangkan sistim pendukung sejak tahun 2016.

"Sudah dibuat yang dimanfaatkan di industri. Melalui program ini, telah dihasilkan protocol smartcard Indonesia berupa aplikasi melalui key management system (KMS), card management system (CMS) dan sistem operasi smartcard yang mendukung fitur multiaplikasi," paparnya.

Dikatakannya, dunia perguruan tinggi merupakan calon pasar chipset ini. "Dan ada 42 perguruan tinggi di Indonesia yang bisa menjadi sasaran," ujarnya.

Asal tahu saja, PT Xirka Silicon Technology mengeluarkan Smart Card Scard XCT136 dengan sejumlah keunggulan, yaitu anti-cloning, anti-cracking, key generation, dan key diversification. Seluruh proses pengembangannya dilakukan di pusat penelitian dan pengembangan Xirka di Bandung.

Chief Executive Officer Xirka Sylvia W. Sumarlin mengatakan untuk tahap pertama chipset ini digunakan untuk di smart card dan ditujukan untuk kebutuhan mahasiswa  Nantinya, chipset dapat digunakan untuk keperluan kartu identitas, seperti loyalti card, kartu akses, atau kartu mahasiswa. Tak hanya itu, chipset ini bisa juga dimanfaatkan untuk kartu SIM.

Untuk 2017, chipset ini akan diimplementasikan di kampus Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanuddin, dan Telkom University dalam pilot project smart campus yang menggunakan Standar Interoperabilitas yang dikeluarkan Konsorsium Smart Card Indonesia.

GCG BUMN
PT Xirka sendiri telah menjalin kerja sama dengan Pusat Mikroelektronika ITB untuk pembuatan card reader portable, virtual secure access module, secure network, dan card data base. Seluruh sistem dapat dijadikan sebagai solusi smart card yang dapat diadopsi oleh pengguna.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year