JAKARTA (IndoTelko) – Facebook memperbarui fitur pembatasan berita hoax di platformnya dengan menghilangkan kemampuan untuk memodifikasi tinjauan tautan yang dibagikan di jejaring sosial itu.
“Mulai hari ini Pages dari non-publisher tidak lagi bisa menulis ulang tautan metadata (seperti headline, penjelasan, gambar) di Graph API atau di Pembuatan Page. Hal ini akan membantu menghilangkan kanal yang telah disalahgunakan untuk menyebarkan berita palsu. Pages yang terkena dampak masih bisa memprogram dan meninjau bagaimana tautan mereka akan muncul di Facebook menggunakan Open Graph dan Sharing Debugger,” ungkap Product Manager, News Alex Hardiman dalam keterangannya, Rabu (19/7).
Ditambahkannya, Facebook juga memberikan solusi untuk mendukung publisher yang mengandalkan penulisan tinjauan tautan metadata dalam mengatur bagaimana konten mereka akan dilihat audiens mereka di Facebook.
“Kami memperkenalkan sebuah perangkat di Page Publishing Tools bagi publisher untuk menunjukkan kepemilikan tautan dan memungkinkan editing dalam bagaimana tautan mereka akan muncul di Facebook. Untuk informasi lebih lanjut silakan kunjungi Pusat Bantuan kami,” tulisnya.
Diungkapkannya, Facebook pertama kali meluncurkan fitur ini kepada para publisher, termasuk Page berita, olahraga, dan hiburan, karena ditemukan banyak sekali tipe Page seperti ini yang memodifikasi tautan artikel mereka dalam skala besar.
“Pages yang menyalahgunakan kemampuan mereka untuk memodifikasi tautan melalui berbagai cara (seperti misalnya sengaja memberikan nama yang salah pada tautan link dan menyebarkan spam pada banyak orang dengan konten yang tidak memenuhi Standar Komunitas kami) akan kehilangan akses atas perangkat ini untuk menulis ulang tinjauan tautan,” katanya.
Ditambahkannya, perangkat ini adalah langkah lanjut dari upaya perseroan untuk membatasi penyebaran berita palsu di Facebook. “Kami berkomitmen untuk mendukung kerja publisher, sekaligus membatasi kesalahpahaman yang disengaja dengan niat jahat dibalik konten tautan. Seperti biasa, kami juga mengimbau kepada publisher untuk mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku sebagai acuan dasar dalam memposting untuk menjangkau audiens mereka di Facebook,” katanya.(wn)