JAKARTA (IndoTelko) - Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh pakar perekrutan global, Michael Page, tenaga kerja profesional Indonesia menempati peringkat teratas terhadap keyakinan akan lapangan pekerjaan disusul oleh Thailand dan India.
Survei yang dirilis secara kuartal ini melacak indeks keyakinan terhadap lapangan pekerjaan dari para pencari kerja diseluruh kota besar di Asia Pasifik.
Michael Page Job Applicant Confidence Index Q2 2017, telah mengevaluasi respons dari 412 karyawan tingkat menengah hingga senior di Indonesia, di berbagai perusahaan dan industri, mengungkapkan adanya sentimen positif terhadap bursa kerja Indonesia. Angka-angkanya menunjukkan bahwa dalam enam bulan ke depan, 85% responden dari Indonesia yakin bahwa bursa kerja akan lebih baik dan 84% memperkirakan situasi ekonomi yang lebih kuat.
Lapangan pekerjaan di Indonesia saat ini secara dominan dipengaruhi oleh calon karyawan di bidang digital yang sebagian besar adalah tenaga kerja domestik. Hal ini tercermin dengan adanya peningkatan permintaan tenaga kerja di Indonesia dan persaingan sengit untuk mempekerjakan manajer profesional, khususnya di sektor digital dan teknologi.
“Tenaga kerja profesional di Indonesia memiliki hasrat yang kuat untuk terus meningkatkan berbagai keterampilannya untuk masa mendatang. Pola pikir progresif ini sangat selaras dengan gelombang start-up kewirausahaan, fintech (teknologi finansial) dan bisnis e-commerce yang sedang dibangun secara lokal. Saya sangat gembira saat mengetahui generasi baru tenaga kerja Indonesia mau mendobrak pola pikir karier tradisional dan mendapatkan keterampilan baru dari pengalaman profesional mereka,” kata Presiden Direktur Michael Page Indonesia Olly Riches dalam keterangannya, Senin (7/8).
Mengingat permintaan perekrutan tenaga kerja profesional yang melebihi suplai di Indonesia, 75% pencari kerja mengatakan bahwa mereka yakin bisa mendapatkan pekerjaan kurang dari tiga bulan. Selain itu, 59% responden secara optimis menyatakan bahwa saat ini mereka melihat peluang pekerjaan yang baik di bidang keahlian mereka.
“Pencari kerja Indonesia dewasa ini sebagian besar didorong oleh semangat untuk tetap sejalan dengan perekonomian Asia Tenggara yang berkembang pesat. Selain mengejar kompensasi finansial yang lebih tinggi, sebagian besar pencari kerja lebih mempertimbangkan faktor lainnya seperti keinginan untuk mengembangkan keterampilan dan meraih keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Proyeksi ini menunjukkan tenaga kerja domestik yang dinamis dengan visi untuk mencari peluang pembelajaran di masa mendatang,” kata Olly.
Untuk mendukung perkiraan ini, hasil lebih lanjut dari Michael Page Job Applicant Confidence Index Q2 2017 menunjukkan:
· Sebagian besar tenaga kerja profesional Indonesia optimis dengan pengembangan keterampilan (89%), perluasan cakupan pekerjaan (78%) dan tingkat kompensasi (75%) dalam 12 bulan mendatang
· Keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang lebih baik (61%) adalah alasan utama mengapa pencari kerja ingin mengganti pekerjaan, diikuti dengan ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi (56%) dan pengembangan keterampilan lebih lanjut (48%)
Dalam ekonomi yang memiliki kekurangan tenaga kerja bakat, di mana peluang pekerjaan di Indonesia menantikan tenaga eksekutif yang memiliki kualifikasi, para pencari kerja kemungkinan akan terus optimis. Di dalam kondisi perekrutan semacam ini, tenaga profesional dengan kemampuan pengetahuan teknologi memiliki yang lain dan tetap meningkatkan kemampuannya akan mendapat banyak tawaran pekerjaan.(pg)