FSP BUMN Strategis apresiasi kerja keras Telkom pulihkan layanan pelanggan T-1

Teknisi Telkom tengah memulihkan layanan ATM milik salah satu bank yang terganggu karena anomali satelit Telkom 1 (Foto @TelkomIndonesia)

JAKARTA (IndoTelko) - Federasi Serikat Pekerja BUMN Strategis (FSP BUMN Strategis) mengapresiasi kerja keras dari Telkom dalam memulihkan layanan bagi pelanggan yang terkena anomali satelit Telkom 1 (T-1) pada Jumat (25/8) lalu.

“Kami apresiasi  kerja keras jajaran Serikat Karyawan Telkom ( Sekar Telkom) dan Manajemen Telkom yang sampai sejauh ini telah berhasil  menormalisasi operasional lebih 70%  pelanggan  ATM dan pelanggan non ATM yang sempat terganggu karena anomali yang dialami oleh Telkom 1,” ungkap Ketua Umum FSP BUMN Strategis Wisnu Adhi Wuryanto dalam pesan singkat ke IndoTelko, Rabu (6/9).   

Wisnu menyatakan salut atas fokus dari jajaran Telkom untuk mengatasi problem dan kesulitan pelanggan dengan membentuk Crisis Centre yang beroperasi 7 hari  × 24 jam  dengan melibatkan seluruh jajaran Telkom dimana hasilnya pun bisa langsung dirasakan oleh para pelanggannya.

“Pembentukan Crisis Centre dengan dengan pertimbangan pelayanan kepada pelanggan itu bukti keseriusan Telkom. Padahal, kalau dilihat dari nilai bisnis hanya ada pada kisaran 0,5 hingga 0.6% bagi total pendapatan bisnis satelit ini ke Telkom,” katanya.

Wisnu berharap, sesuai janji kepada para pelanggannya mudah mudahan sebelum tanggal 10 September 2017, kebutuhan masyarakat utamanya untuk layanan ATM akan segera terpenuhi dan kembali wajar seperti semula. “Kalau dilihat progress per hari, bisa jadi lebih cepat,” tukasnya.

Sebelumnya, Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) optimistis Telkom mampu memulihkan layanan bagi pelanggan satelit Telkom 1 pasca infrastruktur itu mengalami anomali pada Jumat (25/8). (Baca: Pemulihan Telkom 1)

"Setelah melihat langsung ke crisis center milik Telkom dan mendengar progress pemulihan dimana per hari bisa dikerjakan seribu site, saya optimistis bisa lebih cepat pemulihannya dari 10 September yang ditargetkan," ungkap Menkominfo Rudiantara.(wn)