JAKARTA (IndoTelko) - Intel mengalokasikan dana US$ 1 juta untuk membangun ekosistem kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI).
"Intel berinvestasi sebesar US$1 juta di perusahaan-perusahaan yang berkontribusi untuk kemajuan Kecerdasan Buatan,” ungkap Chief Executive Officer Intel Corporation Brian Krzanich, kemarin.
Menurutnya, terkait dengan Kecerdasan Buatan, Intel memiliki dua pandangan, yakni pragmatis dan optimis. Keduanya memiliki pandangan yang baik akan pengaruh Kecerdasan Buatan di masyarakat, pekerjaan dan kehidupan keseharian. Tak hanya itu, hal ini juga akan memberikan pengaruh yang signifikan pada industri dan revolusi teknologi PC. Intel percaya bahwa Kecerdasan Buatan akan membawa peluang baru yang signifikan untuk merubah bisnis – dari ritail, kesehatan sampai manufaktur – dan berdampak positif dikalangan masyarakat.
“Kecerdasan Buatan akan membuat yang tidak mungkin terjadi menjadi kenyataan. Seperti memajukan penelitian tentang kanker, penyakit Parkinson, kelainan otak, membantu pencarian anak hilang; dan memajukan upaya ilmiah dalam perubahan iklim, eksplorasi luar angkasa serta penelitian terkait kelautan,” ujarnya.
Lebih lanjut lagi Brian mengatakan bahwa untuk mendorong inovasi pada Kecerdasan Buatan, Intel membuat investasi strategis yang mencakup mulai dari teknologi, riset dan pengembangan, serta menjalin kerjasama dengan perusahaan, pemerintah, akademisi dan kelompok masyarakat.
“Di Intel, kami berusaha memenuhi komitmen kami terhadap apa yang kami kami janjikan melalui Kecerdasan Buatan, mulai dari mengadakan penelitian dalam neuromorphic computing, menjelajahi arsitektur baru dan mempelajari paradigma. Kami juga berinvestasi di startup seperti Mighty AI, Data Robot dan Lumiata melalui portofolio Intel Capital kami," katanya.
Brian percaya bahwa Intel akan menjadi pilihan untuk platform Kecerdasan Buatan yang akan menawarkan kinerja yang handal, keamanan dan integrasi yang tidak tertandingi. Intel berkomitmen penuh untuk menciptakan roadmap produk yang dioptimalkan untuk mendukung daya kerja Kecerdasan Buatan.
"Solusi Kecerdasan Buatan akan membutuhkan kinerja dan daya yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan aplikasi, dan Intel mempunyai pilihan terbanyak bagi pelanggan yang akan memudahkan prosesnya. Untuk mendukung banyaknya beban kerja Kecerdasan Buatan di masa depan, sebuah perusahaan membutuhkan optimalisasi infrastruktur dan fleksibilitas yang tidak tertandingi sehingga fungsi Kecerdasan Buatan mampu berjalan bersamaan dengan beban kerja perusahaan yang krusial," tutupnya.(wn)