JAKARTA (IndoTelko) – Alibaba Mobile Business Group mengumumkan peluncuran platform pemasaran mobile inovatif bernama UC Ads di Indonesia.
UC Ads menyediakan solusi pemasaran konten cerdas, bagi perusahaan-perusahaan besar dan juga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
UC Ads diciptakan untuk membantu perusahaan diberbagai kawasan di dunia untuk terhubung kepada khalayak yang tepat pada waktu yang tepat. Dengan menggunakan pengalaman terhadap pengguna seluler yang kuat, UC Ads mampu memberikan jangkauan yang akurat dan tepat bagi para mitranya.
“Indonesia memiliki populasi yang sangat besar dan pemasaran melalui periklanan di negara ini menunjukkan potensi yang sangat besar. Dengan solusi pemasaran konten cerdas, UC Ads dapat membantu berbagai bisnis di Indonesia untuk meningkatkan eksposur merek mereka, jumlah unduhan aplikasi, reputasi produk, promosi penjualan dan juga akuisisi pelanggan. UC Ads didesain untuk menganalisa big data yang diperoleh melalui perilaku jaringan, untuk melacak pelanggan potensial bagi pengiklan, kemudian secara terprogram menayangkan iklan kepada target pengguna tertentu dalam sebuah skenario yang sesuai. Untuk Usaha Kecil dan Menengah, kami senang dapat menawarkan solusi pemasaran mobile dengan harga terjangkau yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yang juga akan memberikan peran positif terhadap ekonomi negara ini,” kata General Manager, Overseas Business, Alibaba Mobile Business Group Kenny Ye dalam keterangan, kemarin.
Diungkapkannya, pengguna telepon selular di Indonesia tercatat sebanyak 161,4 juta orang, atau sebanyak 62,5% dari jumlah populasi pada akhir tahun 2016, menurut data yang dirilis oleh eMarketer pada akhir Maret lalu.
Jumlah ini diestimasi untuk mencapai 173,3 juta pada akhir tahun 2017, dimana diantaranya 67,1 juta merupakan pengguna smartphone. Di sisi lain, Kementerian Koperasi dan UKM melaporkan bahwa pada tahun 2016, terdapat 59.262.772 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di Indonesia, yang memberikan peluang sangat besar untuk berkontribusi terhadap perekonomian di Indonesia, dengan memanfaatkan kekuatan dari pemasaran konten melalui mobile.
Pemasaran konten cerdas bukan hanya diprogram untuk menayangkan iklan agar dilihat oleh khalayak yang tepat dalam waktu yang tepat, namun juga dapat memberikan konten berpengaruh dan instan, sumber Key Opinion Leader, layanan yang dapat dipersonalisasi untuk membuat hasil pemasaran lebih efektif.
Di Indonesia, UC Ads akan berfokus untuk berinteraksi dengan bisnis dari berbagai industri, seperti pendidikan, keuangan, FMCG, e-commerce, gaming, pariwisata, hiburan, teknologi informasi, dan sektor 3C yang mencari solusi untuk menyesuaikan strategi pemasaran, dan juga Usaha Kecil dan Menengah yang mencari layanan pemasaran mobile yang terjangkau dan dapat disesuaikan.
UC Ads juga dapat memanfaatkan basis pengguna UC Browser yang besar dengan 430 juta aktif setiap bulannya di dunia, 100 juta pengguna aktif bulanan di Indonesia dan India pada UC News dan 250 juta pengguna aktif bulanan diseluruh dunia untuk 9Apps, yang dapat memastikan pengaruh dan efektifitas platform ini.
UC Ads telah melakukan proyek uji coba dengan perusahaan telepon seluler, VIVO yang berlangsung selama satu setengah bulan mulai 5 April hingga 21 Mei 2017.
Selama periode ini, UC Ads berhasil menciptakan program kampanye Big Day untuk VIVO yang dapat mendorong eksposur produk menggunakan kemampuan aplikasi UC Browser, UC News dan 9Apps. Untuk memberikan eksposur maksimal via mobile, UC Ads memilih strategi pemasaran olahraga milik VIVO dan menayangkan iklannya pada kolom olahraga di UC News.
Program ini menjangkau 21% lebih besar target dan dilihat oleh 600 juta orang. VIVO mengakui kampanye Big Day ini sangat terjangkau untuk promosi produk.
“UC Ads berkomitmen untuk menjadi mitra pemasaran melalui mobile yang cerdas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kami juga merasa bahwa keamanan dan privasi merupakan dua hal yang sangat penting dan saat ini tengah bekerjasama untuk mengikuti regulasi lokal yang ada di setiap wilayah di tempat kami beroperasi. Merupakan sebuah standar industri untuk mengumpulkan informasi dan data dari pengguna, menggunakan skenario yang sesuai untuk menyediakan layanan yang tepat bagi pelanggan. Kami menunggu otorisasi yang diperlukan dari pengguna untuk mengumpulkan data ini dan memiliki standar tinggi dalam melakukan enkripsi data,” tutup Kenny.(wn)