telkomsel halo

Mencegah agar website tak tumbang

09:41:47 | 10 Nov 2017
Mencegah agar website tak tumbang
JAKARTA (IndoTelko) - Sejalan dengan perkembangan ekonomi digital di Indonesia, industri eCommerce telah berkembang pesat dalam lima tahun terakhir.

Menurut Kementerian Keuangan RI, pada tahun 2020 pemerintah menargetkan ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 130 miliar. Data sensus 2016 dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengungkapkan bahwa industri eCommerce di Indonesia telah tumbuh sekitar 17%  dalam sepuluh tahun terakhir.

Industri eCommerce bergantung pada platform digital, terutama situs web agar tetap terhubung dengan pelanggan mereka.

Namun, situs web rentan terhadap berbagai serangan siber yang dapat menyebabkan downtime atau tak bisa diaksesnya website Anda selama beberapa waktu, dan tentunya ini dapat mengakibatkan kerugian besar bagi perusahaan kecil maupun besar.

Sayangnya, sekitar setengah dari keseluruhan perusahaan Fortune 500 mengalami setidaknya 1,6 jam downtime setiap minggunya. Ini setara dengan sekitar 80 jam downtime per tahun. Sementara di Indonesia, masih segar dalam ingatan kita saat tiga situs eCommerce raksasa tumbang secara bersamaan pada bulan Maret 2017.

Mencegah downtime itu sangat penting untuk eCommerce karena bahkan satu jam downtime saja bisa berdampak signifikan terhadap pendapatan bisnis. Menurut Forrester Research, biaya per jam atas downtime bagi perusahaan biasa bisa berkisar antara  US$ 10.000 sampai US$ 1 juta, dan dapat berdampak buruk untuk reputasi bisnis.

Jadi, Anda perlu mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan bahwa situs Anda terlindungi, untuk menjaga keamanan dan kepuasan pelanggan Anda.

Melihat resiko yang begitu tinggi, penyedia internet perlu menerapkan pendekatan 360 derajat terhadap keamanan sepanjang tahun.

Berikut adalah beberapa tips dari Verisign untuk memulainya:

1. Bersiap untuk yang Terburuk, Rencanakan yang Terbaik
Untuk memastikan ketersediaan dan keamanan situs web, bersiaplah untuk kemungkinan yang terburuk dengan merencanakan respon saat terjadi eskalasi dan insiden pelanggaran keamanan dengan menguraikan prosedur operasi standar untuk downtime, termasuk membentuk dan melatih tim tanggapan insiden.

Selalu pantau situs Anda untuk menentukan kesehatan layanan dan identifikasi berbagai anomali dengan cepat dan akurat, serta berikan mekanisme perpindahan sub sistem secara otomatis (failover) ke alamat IP back-up untuk memastikan ketersediaan situs.

2. Perbaiki Infrastruktur Anda agar bisa Menghadapi Peningkatan Beban (Upswings)
Optimalkan skalabilitas dan kinerja infrastruktur Internet Anda dengan manajemen yang dapat menangani peningkatan beban lalu lintas selama liburan dan puncak musim belanja lainnya.

Apakah Anda mengelola situs milik Anda secara mandiri atau dengan menggunakan jasa vendor, rekam jejak tingkat pelayanan memuaskan saat periode dengan intensitas rendah atau "lambat" mungkin bukan indikator yang tepat untuk menunjukkan bahwa layanan yang tersedia bisa memenuhi kebutuhan pada periode puncak. Jika skalabilitas dan kinerja infrastruktur Anda tidak optimal, hal itu dapat merusak pendapatan dan reputasi penjualan Anda pada saat yang paling buruk.

3. Jangan lupa tentang DDoS
Dengan meningkatnya ukuran dan kompleksitas serangan penolakan layanan terdistribusi (Distributed Denial of Service, DDoS), penting bagi Anda untuk mempertimbangkan penggunaan jasa penyedia layanan hulu (upstream service provider) untuk melindungi server Web dan DNS.

Apabila salah satu di antara keduanya down, perusahaan bisa gulung tikar. Pendekatan berbasis cloud untuk pengelolaan DNS dan perlindungan DDoS memberikan alternatif yang hemat biaya untuk menjaga keberlangsungan operasional situs.

4. Melaksanakan Praktik Terbaik Keamanan dengan Bermitra dengan Penyedia Keamanan untuk Dukungan Holistik
Tidak semua situs eCommerce bisa mengembangkan kemampuan intelegensi siber (cyber intelligence) internal. Penyedia layanan intelijen keamanan dapat membantu untuk segera mengidentifikasi dan memahami berbagai insiden keamanan dan implikasinya, menentukan taktik mitigasi dan remediasi yang efektif, dan mengembangkan rencana yang jelas untuk meningkatkan keamanan.

Bisnis harus memanfaatkan layanan holistik seperti Verisign Uptime Bundle. Layanan yang disampaikan melalui cloud tersebut menggabungkan resolusi DNS yang andal dan perlindungan serangan DDoS untuk mendukung sistem berbasis Web yang penting dan mengurangi risiko downtime.

Jangan meremehkan konsekuensi yang dapat diakibatkan downtime terhadap perusahaan Anda, sebuah kekacauan teknis, sebuah bencana alam, atau hanya sebuah pemadaman listrik dapat membuat bisnis Anda gulung tikar. Jadi, jangan menunda lagi – sekarang adalah waktu untuk memikirkan bagaimana Anda memitigasi ancaman dan kemungkinan downtime.

Apa Anda pernah mendengar ‘aturan tiga detik’? Hampir setengah dari pengguna internet mengharapkan sebuah website untuk loading dalam waktu kurang dari dua detik. Apabila website tidak loading dalam tiga detik, sekitar 40% dari pengguna internet akan mengabaikannya.

GCG BUMN
Lebih parah lagi, sekitar 80% dari pengguna internet tidak akan kembali lagi ke situs tersebut karena mereka pernah mengalami pengalaman buruk dengan kinerjanya.(pg)

Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories