telkomsel halo

Ini kunci percepatan ekosistem TIK

09:34:56 | 13 Nov 2017
Ini kunci percepatan ekosistem TIK
JAKARTA (IndoTelko) - Pemerintah akan mempercepat pembangunan ekosistem teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan guna memastikan hal itu, mindset bekerja aparatur Kementerian Kominfo telah berubah.  

"Di Kementerian Kominfo, bekerja yang paling utama adalah  mindset. Jadi, mindsetnya diubah. Ini untuk menghilangkan ego sektoral," jelasnya di ajang 2-nd Indonesia Human Capital Summit 2017, pekan lalu.

Menurutnya, perubahan hanya akan terjadi bukan karena teknologi, namun lebih pada adanya perubahan pola pikir. "Sebetulnya bukan teknologi yang mengubah tapi lebih kepada mindset kita. Pola pikir kita yang mau diubah. Teknologi adalah enabler. Teknologi yang sekarang disebut percepatan,  artificial intelligence semua itu hanyalah enabler. Kalau tidak mau mengubah, ya tidak akan jalan untuk perubahan," tuturnya.

Dikatakannya, perubahan di lingkungan Kementerian Kominfo untuk meningkatkan produktivitas. "Perubahan yang sedang dilakukan oleh Kominfo, tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas serta meningkatkan efisiensi," tegasnya.

Dinilainya saat ini lebih dibutuhkan orang yang dapat memanfaatkan teknologi untuk melakukan perubahan. "Yang dibutuhkan saat ini bukan orang yang ngerti teknologi, tapi orang yang ngerti memanfaatkan teknologi untuk perubahan. Jago di IT belum tentu perusahaannya bagus, kalo orang yang nangani-nya memang mindset-nya berbeda, tidak mau melakukan perubahan," paparnya.

Mengenai perubahan, Menteri Rudiantara menyebut harus dilakukan dengan sedikit paksaan. "Konsen cuma dua, anda yang melakukan perubahan atau saya yang merubah anda. Yuk berubah, ayo ikut! Nggak berubah saya ubah! Itu rada–rada otoritarier juga ya? Do it may way or no way," cetusnya.

Menteri Kominfo menilai ekosistem dalam TIK bukan hanya dari sisi sumberdaya manusia atau teknologi, melainkan juga soal pola kerja.

“Ekosistem itu bukan hanya dari sisi dirinya, tetapi juga dari sisi teknologi yang luar biasa bergerak cepat. Sekarang pola kerja itu tidak lagi harus di kantor. Saya di kementerian saja sekarang sudah mulai menghitung berapa orang yang harus di kantor, berapa orang yang tidak diperlukan di kantor," jelasnya.

Hal itu merupakan bagian dari wacana perubahan agar kementerian yang dipimpinnya dapat mendorong perubahan di sektor kominfo.

"Artinya apa? Sekarang posisi Kominfo itu untuk mensupport sektor. Kominfo itu bukan yang melakukan perubahan tapi menyiapkan teknologi agar terjadi perubahan di sektor. Sektor di ekonomi digital, memang barangkali saya yang sering bicara seolah–olah itu milik kominfo tapi sejujurnya bukan," jelasnya.

Menteri Rudiantara, menyebut saat ini lembaganya tengah fokus menyiapkan infrastruktur beserta dengan operator. Membandingkan kondisi infrastruktur TIK Indonesia dengan negara di ASEAN, menurutnya saat ini Indonesia masih posisi ke empat. "Setelah Singapura, Malayasia, Thailand baru Indonesia. Karena apa? Karena kita negara kepulauan, negara tetangga yang saya sebutkan tadi itu land-countries. Jadi kalo mau menarik fiber optic sangat mudah," ulasnya.

Menteri Kominfo menegaskan Kementerian Kominfo senantiasa mendorong pemanfaatan teknologi. "Kita akan bertekad menjadi yang nomor 2 Tahun 2019. Begitu Palapa Ring selesai tahun 2018, tidak ada kabupaten yang tidak terjaring broadband atau istlahnya internet berkecepatan tinggi," tandasnya.

Di sektor Kominfo, menurut Menteri Rudiantara pembagunan dilakukan dengan cepat. "Setelah Palapa Ring selesai, pemerintah akan membangun home satellite. Dan satelitnya itu internet kecepatan tinggi," tambahnya.

Soal pendanaan, menurut Menteri Kominfo dilakukan dengan mekanisme kerja bersama swasta. "Kita akan putuskan akhir tahun 2018. Untuk strukturnya bukan pemerintah yang beli, tidak lewat APBN tapi struktur PPP atau Public Private Partnership," jelasnya.

Pembangunan itu ditujukan untuk menyatukan Indonesia dengan jaringan komunikasi. "Jadi pemerintah harus berani, harus membangun satelit ini untuk menghubungkan 262 ribu sekolah seluruh Indonesia. Dari SD, SMP, SMA, juga harus menghubungkan 10 ribu Puskesmas serta harus menghubungkan Polsek, Polres dan lain sebagainya," jelasnya.

GCG BUMN
Bahkan menurut Menteri Rudiantara dilanjutkan dengan menghubungkan 7.500 kantor desa. "Kalo satelit sudah ada, semua sudah terhubung dengan internet. Jadi pemerintah pun berfikirnya harus berani memanfaatkan teknologi," tambahnya.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories