LAS VEGAS (IndoTelko) – Samsung Electronics Co., Ltd (Samsung) menyampaikan visi dan strategi untuk pengalaman kecerdasan Internet of Things (IoT) di ajang Consumer Electronics Show (CES) 2018.
Samsung menunjukkan kemampuan unik untuk membuat koneksi mulus pengalaman konsumen melintasi perangkat Samsung di rumah, kantor, dan di perjalanan. Samsung telah bekerja untuk membuat seluruh produk Samsung siap IoT pada tahun 2020. Perusahaan ini mengumumkan rencananya untuk meningkatkan pengadopsian IoT melalui platform terbuka yang konsisten, dan cerdas.
“Di Samsung, kami yakin bahwa IoT harus menjadi semudah membalikkan telapak tangan. Dengan produk dan layanan baru yang diumumkan hari ini, kami membuat IoT semakin mudah dan semakin tanpa gangguan,” kata President, Head of Samsung’s Consumer Electronics Division and Samsung Research Hyunsuk (HS) Kim, dalam rilisnya (10/1).
Dikatakannya, perseroan berkomitmen untuk mempercepat pengadopsian IoT untuk semua orang dan membuat cerdas seluruh perangkat Samsung yang saling terkoneksi pada 2020. Peningkatan ini akan membantu konsumen mendapatkan manfaat dari kehidupan yang saling terhubung dengan lancar dan mudah.
Filosofi IoT Samsung dibangun di atas inovasi terbuka, membuatnya mudah diakses oleh lebih banyak orang dan ketika ditingkatkan kecerdasannya, dapat dipersonalisasi sesuai kebutuhan setiap orang. Saat ini ekosistem yang terpisah-pisah dan rumit menjadi salah satu tantangan pengadopsian IoT.
Agar menjadi lebih mudah digunakan dan diakses, IoT membutuhkan perhitungan dan inovasi yang terbuka. Berkat portfolio produk-produk yang lengkap termasuk diantaranya TV, perangkat rumah dan smartphone, serta kepemimpinan Samsung dalam koneksi 5G, Samsung memiliki posisi terbaik untuk memberikan sebuah ekosistem IoT terbuka melalui SmartThings.
Samsung sedang bekerjasama dengan mitra seperti Open Connectivity Foundation (OCF) untuk menentukan standar industri. OCF adalah badan standardisasi IoT terbesar di dunia dan chip ARTIK, AC, dan kulkas Family Hub milik Samsung telah disertifikasi oleh asosiasi tersebut atas bagaimana komponen-kompnonen di dalamnya saling berinteraksi,seperti yang diperlukan pada teknologi IoT.
Pada musim semi 2018, Samsung akan menyatukan aplikasi IoT-nya, termasuk Samsung Connect, Smart Home, Smart View dan lainnya ke dalam aplikasi SmartThings untuk menghubungkan dan mengontrol perangkat apapun yang terhubung dengan SmartThings langsung dari telepon, TV, ataupun mobil, hanya melalui satu aplikasi.
Selain itu, Samsung mengumumkan rencana untuk menghubungkan HARMAN Ignite ke SmartThings Cloud, memindahkan pengalaman IoT dari rumah ke mobil. Sebagai hasilnya, konsumen akan dapat mengatur peralatan di rumah yang sudah saling terkoneksi dari mobil ataupun sebaliknya.
Bagian integral dari visi Samsung adalah untuk membuat perangkatnya saling terhubung dengan kecerdasan yang meningkat. Dengan Bixby, Samsung membawa layanan cerdas yang personal ke lebih banyak perangkat.
Pada 2018, Samsung Smart TV pilihan dan kulkas Family Hub yang baru akan memiliki kontrol suara via Bixby untuk membuat pekerjaan rumah sehari-hari lebih ringan. Perangakat dengan layanan yang saling bekerjasama serta kecerdasan yang ditingkatkan, membuat aktivitas di rumah menjadi lebih mudah.
Karena peningkatan konektivitas membutuhkan peningkatan keamanan, Samsung telah memasukkan teknologi Samsung Knox yang terpercaya ke dalam perangkatnya yang saling terhubung, termasuk Smart TV, Smart Signages, produk mobile tambahan dan Smart Appliances. Teknologi Knox meliputi sistem keamanan hardware serta pembaruan firmware untuk membantu memastikan bahwa semua perangkat yang saling terkoneksi terlindungi.
Samsung melanjutkan komitmennya untuk berinvestasi dalam terobosan teknologi. Pada tahun 2017, Samsung menyalurkan lebih dari $ 14 miliar untuk penelitian dan pengembangan. Perusahaan juga meningkatkan investasi melalui Samsung NEXT – sebuah inisiatif kunci untuk mempercepat transformasi menjadi perusahaan hardware dan software terpadu.
Samsung juga membangun sebuah Artificial Intelligence (AI) Center baru sebagai bagian konsolidasi dari unit Samsung Research. AI Center yang mencakup empat laboratorium di Toronto, Montreal, Cambridge (UK) dan Rusia pada tahun 2018 ini, akan menggandeng proyek Samsung yang sedang berlangsung di Korea dan Silicon Valley dan kegiatan M&A perusahaan dalam mendorong ambisi AI ke depannya.(ak)