telkomsel halo

Media mainstream masih menjadi andalan informasi

11:28:40 | 18 Feb 2018
Media mainstream masih menjadi andalan informasi
Rudiantara (dok)
JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengutip Edelman Trust Barometer Global Report 2018 mengungkapkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap media mainstream di Indonesia meningkat pada tahun 2017 ke 2018.

“Trust terhadap media mainstream ini meningkat. Dari 28 negara, Indonesia berada pada urutan kedua setelah Tiongkok,” papar Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara seperti dikutip dari laman Kominfo, (15/2).

Diungkapkannya, saat ini tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media sosial tergerus karena tingkat keakurasian yang tidak menjadi prioritasnya.

"Momentum seperti ini perlu dimanfaatkan agar media mainstream tetap menjadi rujukan terpercaya masyarakat.  Kita harapkan konsistensi media mainstream untuk mengedepankan akurasi informasi dibanding kecepatan. Kalau media sosial lebih mengutamakan kecepatan daripada keakurasian,” tambahnya.

Berdasarkan Edelman Trust Barometer Global Report 2018, terdapat sebanyak 5% peningkatan jumlah kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap media mainstream. Sebaliknya, rakyat Indonesia justru menurunkan nilai kepercayaan mereka terhadap media sosial pada tahun ini sebanyak 4%.

"Walaupun delapan tahun terakhir ini terjadi perubahan dalam dunia media, media mainstream tahun ini masih lebih unggul daripada media sosial. Pasalnya, fenomena ketidakpercayaan pada masyarakat terhadap media sosial bisa dikatakan sebagai second win bagi pelaku bisnis media mainstream," katanya.

Ditambahkannya, sangat wajar ketika media mainstream mulai memanfaatkan ruang media online. Namun, yang perlu dihindari oleh para pelaku media mainstream ini adalah saat mengambil substansi dari media sosial.

GCG BUMN
"Jika media mainstream salah langkah mengambil konten media sosial yang tidak memiliki nilai keberimbangan, ini bisa menjadi ‘bunuh diri’ bagi media mainstream. Nah sekarang sudah mulai juga beberapa yang terjebak mengambil konten dari media sosial dimasukkan sebagai substansi media cetak. Ini blunder," pungkasnya.(wn)

Ikuti terus perkembangan berita ini dalam topik
Artikel Terkait
Rekomendasi
Berita Pilihan
More Stories
Data Center Service Provider of the year