JAKARTA (IndoTelko) - Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan nilai valuasi Unicorn lokal telah mengalahkan operator telekomunikasi sekelas Indosat, XL Axiata, Tri Indonesia, atau Smartfren.
Di Indonesia setidaknya saat ini sudah terdapat 4 unicorn. Unicorn adalah sebutan bagi startup alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 13,5 triliun (kurs Rp 13.500 per dollar AS). Empat startup itu adalah GO-JEK, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.
"Sekarang ini valuasi empat Unicorn itu sudah diatas Indosat, XL, Tri, atau Smartfren. Teman-teman di operator harus pintar baca tren pasar ini. Mereka ini light asset company, tetapi bisa dalam waktu cepat valuasinya menjulang," ungkap Menkominfo Rudiantara, belum lama ini.
Rudiantara menyatakan perkembangan dunia digital mendorong pemerintah lebih longgar dalam menetapkan kebijakan. Menurutnya pendekatan yang biasa disebut light touch regulation ini memungkinkan pemerintah membiarkan inovasi-inovasi dalam dunia digital berkembang dengan hanya perlu membuatkan koridor saja.
“Kominfo saat ini tidak memberi syarat izin bagi startup. Mereka hanya perlu registrasi saja,” katanya.
Menurut Menteri Kominfo, sistem pendaftaran yang diperlukan bagi para startup ini akan mempermudah pemerintah kedepannya untuk memberikan insentif. Ia menyatakan pemerintah perlu mengikuti pasar saat ini. “Dunia sudah berbeda, kalau dulu apa-apa serba izin. Dulu yang dibutuhkan tanda tangan, kalau sekarang tidak,” tandasnya.
Dalam catatan, nilai valuasi GO-JEK diperkirakan menembus Rp 53,3 triliun pasca Google ikut bergabung berinvestasi di ridehailing itu.
Investor di GO-JEK diantaranya Tencent, Sequoia India, Northstar Group, DST Global, NSI Ventures, Rakuten Ventures dan Formation Group. Ada juga KKR, Warburg Pincus, Farallon Capital and Capital Group Private Markets.
Tokopedia terakhir mendapat suntikan sebesar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 14,7 triliun dari Alibaba Group pada Agustus 2017 silam. Sebelumnya Tokopedia juga menerima pendanaan pada 2014 lalu dari Softbank Japan dan Sequoia Capital senilai US$100 juta atau Rp 1,3 triliun.
Traveloka, mendapatkan pendanaan dari perusahaan travel asal Amerika Serikat (AS) Expedia pada Juni 2017 senilai US$ 350 juta atau sekitar Rp 4,6 triliun. Dengan total pendanaan tersebut, Traveloka kini telah mencapai nilai valuasi lebih dari US$ 2 miliar atau setara Rp 26,6 triliun. Sedangkan Bukalapak dikabarkan telah memiliki valuasi lebih dari Rp 13,5 triliun.
Bagaimana dengan Indosat dkk? Data RTI Business per Selasa (20/2) menyatakan saham Indosat dibuka di Rp 5.650 dengan kapitalisasi pasar Rp 30,29 triliun. XL Axiata sahamnya di Rp 2.940 dengan valuasi Rp 31,1 triliun, dan Smartfren hanya memiliki kapitalisasi pasar Rp 5,19 triliun dengan nilai saham Rp 50 per lembar.
Operator telekomunikasi yang menjulang hanya PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dengan nilai saham Rp4,080 per lembar sehingga kapitalisasi pasar di Rp 408,24 triliun.(id)