SINGAPURA (IndoTelko) - Arianespace mengaku tertarik dengan rencana tender satelit multifungsi yang akan menyediakan layanan High Throughput Satellite (HTS) di Indonesia.
"Kami sangat cermat mengikuti perkembangan, dan kami sangat terrtarik dengan Hal itu. Apalagi saat ini posisi kami sangat bagus di Asia dimana kami sudah melayani lebih dari 20 di di wilayah ini serta kami satu-satunya launcher yang memiliki kantor di Asia yaitu di Singapura dan Tokyo," ungkap Managing Director and Head of Sales, Singapore ASEAN Office di Arianespace Vivian Quenet kala temu media di Singapura, kemarin.
Menurutnya, pemerintah Indonesia saat ini telah mencari public partrnership. "Jadi saya pikir pada tahap ini mereka sudah mengundang orang-orang untuk apply dalam tender special purpose vechile (SPV)," katanya.
Dikatakannya, jika ditahap tersebut, Arianespace belum bisa terlibat. "Biasanya perusahaan lokal akan mencoba membangun kemitraan terlebih dahulu. Karena saya kira pemerintah Indonesia punya cara tersendiri untuk memilih. Setelah tahapan pemilihan selesai barulah Ariane bisa terlihat apakah terlibat atau tidak dalam manufaktur serta peluncuran di proyek itu nantinya," tukasnya. (
Baca: Arianespace)
Sebelumnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) menyatakan lelang penyediaan layanan High Throughput Satellite (HTS) digelar pada tahun 2018. (
Baca: Tender Satelit HTS)
Satelit HTS kala mengangkasa akan melayani 149.400 lokasi layanan terdiri atas sekitar 93.900 sekolah, 47.900 kantor pemerintahan, 3.900 kantor polisi/TNI, dan 3.700 Puskesmas dengan kecepatan akses internet 30 Mbps. Kapasitas yang diharapkan dari satelit ini adalah 150 Gbps untuk seluruh Indonesia. Proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp. 7,778 triliun dengan masa konsesi 15 tahun.
Arianespace sendiri telah mengorbitkan 60% satelit komersial di wilayah Asia-Pasifik sejak tahun 1981. Penyedia layanan peluncur satelit ini telah berhasil membawa satelit Telkom 3S dan BRISat tahun lalu.(tp)