JAKARTA (IndoTelko) - Rencana mitra pengemudi ridehailing roda dua atau ojek online (Ojol) untuk menggelar aksi demo pada saat pembukaan Asian Games 2018 di dua lokasi terpisah yakni Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta dan Gelora Jakabaring City Palembang mendapatkan perhatian sejumlah pihak.
Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menegaskan Grab berkomitmen untuk mendukung terciptanya sistem transportasi modern dan terintegrasi di Tanah Air, serta menyukseskan pelaksanaan Asian Games 2018.
"Kami berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan dan produktivitas mitra pengemudi. Peningkatan produktifitas mitra dihasilkan melalui kombinasi antara penyesuaian tariff serta teknologi untuk mendorong produktifitas," katanya dalam keterangan kemarin.
Menurutnya, pendapatan mitra GrabBike direview secara berkala telah mengalami peningkatan sebesar 12% per bulan dalam 3 bulan terakhir melalui peningkatan layanan GrabBike, GrabExpress dan GrabFood.
GrabBike telah menaikkan argo minimum setiap perjalanan dari Rp5 ribu menjadi Rp7 ribu sehingga telah menaikkan tarif per km dari Rp1.600 menjadi Rp2.300 untuk perjalanan jarak pendek.
Melalui peningkatan teknologi berdasarkan masukan mitra pengemudi aktif, GrabBike telah meningkatkan rata-rata tarif per km secara berkala jauh diatas Rp2 ribu.
"Grab sangat menghargai dan berterima kasih atas setiap aspirasi perwakilan mitra pengemudi yang disampaikan secara damai dan dalam koridor hukum, serta sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perwakilan mitra pengemudi dan manajemen Grab pun telah terlibat dalam berbagai forum diskusi, dimana telah dipahami bahwa kenaikan tarif secara drastis dan terlalu tinggi berpotensi membahayakan pendapatan mitra pengemudi, karena penumpang akan membandingkan tarif tersebut dengan moda transportasi lain," katanya.
Salah seorang mitra Ojol Grab, Rahmat, menyatakan kenaikan tarif yang dilakukan secara bertahap merupakan solusi tepat yang sudah dilaksanakan oleh Grab. Beberapa bulan terakhir, Rahmat merasakan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan dengan dukungan teknologi terbaru dari Grab.
“Asian Games adalah kesempatan untuk menampilkan sisi terbaik kita demi nama baik bangsa dan negara Indonesia. Bukan waktu buat demo. Seharusnya fokus kita memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang, karena pasti banyak dari berbagai daerah dan negara lain,” kata Mitra pengemudi GrabBike Suyanto.
Direktur Multimoda Direktorat Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan RI, Ahmad Yani menyatakan pemerintah sudah sedari awal telah terlibat dan telah memberikan ruang kepada pihak yang terkait untuk berdiskusi dan mencari solusi.
"Kami mengerti apa yang telah dijelaskan oleh pihak Grab dan mencatat telah dilakukan perbaikan dari sisi pendapatan dan tarif berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari mitra pengemudi di lapangan. Kami mengerti bahwa tidak semua kebijakan akan memuaskan seluruh pihak, tetapi dengan perkembangan positif ini kami menghimbau kepada seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan perhelatan akbar Asian Games yang tentunya akan menjadi pertaruhan nama baik Indonesia di kancah internasional," katanya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengimbau para pengemudi ojol tak melakukan aksi demo saat pembukaan Asian Games pada 18 Agustus mendatang karena berpotensi merusak kehormatan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara.
Wakil Presiden menilai, keberadaan ojol tak pernah dipermasalahkan. Hanya saja sejak Mahkamah Konstitusi (MK) menolak menjadikannya sebagai angkutan umum, moda ini belum memiliki payung hukum yang jelas.
Aksi demo ini digelar lantaran belum ada kesepakatan antara pengelola ojol dengan pemerintah terkait payung hukum dan batasan tarif minimal ojol. Para pengemudi ojol sebelumnya juga pernah melakukan aksi demo sebanyak tiga kali. Beberapa perwakilan bahkan telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo.(wn)