JAKARTA (IndoTelko) - PT Imani Prima segera mengujicobakan sistem connected vehicle yang juga merupakan platform edge-computing multi fungsi untuk semua jenis dan tipe kendaraan guna merespon semakin besarnya kebutuhan integrasi data untuk mewujudkan smart mobility pada sektor transportasi.
“Yang kami ujicobakan saat ini adalah Monstrack Edge. Monstrack Edge merupakan platform edge-computing yang memungkinkan komputasi yang kompleks pada sebuah perangkat Internet of Things (ioT), sehingga bisa digunakan untuk beragam tujuan, mulai dari masalah safety sampai ke entertainment,” kata Chief Technology Officer Imani Prima Feri Widiasmara dalam keterangan, kemarin.
Dalam lima tahun terakhir, Imani Prima semakin memperkuat bisnisnya di sektor transportasi laut, darat dan juga merambah ke sektor penghematan energi. Akuisisi data monitoring, telekomunikasi data serta pengolahan data menjadi keunggulan utama perusahaan ini dalam melayani kebutuhan banyak sektor jasa baik pemerintah maupun swasta.
Implementasi IoT untuk kendaraan merupakan tantangan dengan kesulitan tinggi, mengingat begitu banyak masalah yang solusinya harus memperhitungkan ragam variabel, semisal ketersediaan koneksi, hingga kondisi lingkungan guncangan dan suhu ruangan.
Setelah melewati beragam fase dan tantangan tersebut, setahun terakhir Imani Prima melakukan survey dan Focus Group Discussion (FGD) profil pengguna transportasi di Indonesia untuk mengetahui apa saja kebutuhan mereka pada sebuah kendaraan.
Dari profiling inilah, dikembangkan aplikasi connected vehicle yang mengakomodir semua kebutuhan dasar konsumen otomotif pada umumnya, yaitu difungsikan terkait safety, security, predictive maintenance, user experience dan insight.
Pengalaman Imani Prima dalam bisnis end-to-end solution selama 11 tahun terakhir ini diterapkan dalam platform tesebut untuk mempermudah integrasi dan pengolahan data beragam sensor.
Sistem yang sedang diuji coba pada beberapa jenis kendaraan ini juga kelak memberi manfaat pada masing – masing penggunanya.
Pabrik otomotif, misalnya, bisa memanfaatkan data monitoring yang dihasilkan oleh sistem ini untuk management asset, manajemen inventori ke dealer – dealer dalam hal ketersediaan spare part , bahkan menelusuri kegagalan produk mereka, serta menyiapkan produk baru yang lebih menarik dan inovatif.
Para pengguna kendaraan dari berbagai jenis juga diuntungkan dengan adanya sistem connected vehicle yang terpasang, karena memungkinkan melakukan perawatan kendaraan dengan terjadwal, termasuk mendapatkan informasi bengkel terdekat jika terjadi gangguan teknis. Sistem ini juga strategis untuk pengawasan keselamatan terhadap anggota keluarga yang melakukan perjalanan berkendara dengan supir pribadi.
“Kedepan, platform ini juga menyediakan beberapa aplikasi dasar yang bisa digunakan oleh banyak pengguna dan jenis kendaraan, seperti tracking dan telemetri untuk akuisisi data sensor. Kita juga menyiapkan aplikasi pendukung seperti penanganan connectivity dan konfigurasi,” tegas Feri.
Keberadaan connected vehicle dengan platform seperti ini juga menjadi cara Imani Prima dalam memperkuat komitmen memberikan real values bagi pengguna jasa dalam berbagai sektor, sebagaimana yang diterapkan dalam aplikasi – aplikasi lain sebelumnya.
Platform ini di dalamnya tersedia layanan dan aplikasi dasar yang bisa digunakan lintas bidang bisnis.
Dukung 4.0
Chief Executive Officer (CEO) Imani Prima, Takwa Fuadi optimis pihaknya sangat siap mendukung program ‘Indonesia making 4.0’ yang diusung pemerintah dalam menyukseskan revolusi industri 4.0.
“Sejak awal kami berfokus pada smart mobility dalam segala aspek, sehingga implementasi IoT kami selama ini kebanyakan di aset bergerak, mulai dari kapal laut, alat berat dan sebagainya. Urusan kami selama ini mulai dari GPS sampai satelit, berikut segala kerumitan dalam pengolahan datanya” kata Takwa.
Sebagai catatan, tahun 2020 diprediksi menjadi kejayaan IoT Asia Pasifik, sebagaimana rilis dari International Data Corporation (IDC) yang menyebut jumlah perangkat terhubung di tahun itu akan mencapai 8,6 miliar. Seiring peningkatan tersebut, pertumbuhan pasar juga melonjak menjadi sekitar US$ 583 miliar.
Melalui road map ‘making Indonesia 4.0’, pemerintah sangat optimis bahwa implementasi industri 4.0 di Indonesia akan mengembalikan kontribusi 10% nilai ekspor pada PDB nasional.
Sebagai informasi, tahun 2017 industri menyumbang 74,10% dalam struktur ekspor Indonesia, naik 13,14% menjadi US$125,02 miliar.
Imani Prima sendiri secara resmi tercatat sebagai country representative dari ORBCOMM di Indonesia. Sebagai perusahaan berbasis di Rochelle Park, New Jersey, Amerika Serikat, ORBCOMM dikenal sebagai layanan solusi M2M terbaik di dunia.
Pada 2016 melalui aplikasi AISSAT Port Management Prime yang mencatat data secara real time, Imani Prima menghasilkan layanan jasa labuh, jasa tunda, jasa tambat dan jasa air kapal yang sangat presisi bagi perencanaan bisnis Pelindo III.
Pada tahun yang sama, Imani Prima menangani re-mapping terhadap posisi 660 stasiun milik PT Kereta Api Indonesia di pulau Jawa dan Sumatera. Saat yang sama, melalui Monstrack Train buatan Imani Prima, pergerakan kereta api dipantau menggunakan jaringan GSM/GPRS dan ditampilkan pada peta digital.
Saat ini Monstrack Train sedang diujicoba versi terbaru dengan cukup banyak pernambahan fitur serta dukungan jaringan 4G.(id)