JAKARTA (IndoTelko) - Indonesia diingatkan untuk tidak hanya menjadi pasar dari platform blockchain yang memang selama ini banyak dari luar negeri dan mulai menyerbu masuk ke tanah air.
"Blockchain adalah temuan terbesar pasca internet. Kami mengingatkan agar semua pemangku kepentingan siap dengan fenomena blockchain agar kita tak hanya menjadi pasar seperti beberapa inovasi yang sudah ada," kata Executive Director Indonesia Blockchain Society Mochammad James Falahuddin, kemarin.
Diungkapkannya, untuk blockchain kondisi Indonesia masih whitespace. "Jika sudah ada sektor yang mulai aware itu di keuangan. Beberapa bank sudah mulai eksperimen dengan blockchain, tapi diluar itu bisa dibilang masih blank. Nah, sekarang banyak platform asing masuk seperti Bitcoin dan Ethereum (public blockchain) atau yang ditawarkan pemain asing seperti IBM , Oracle, dan Microsoft," katanya.
Vice Chairman Indonesia Blockchain Society Sri Safitri menambahkan sebagai lembaga nirlaba nantinya akan berperan secara aktif melakukan advokasi, edukasi, dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder ekonomi digital seperti pemerintah, komunitas developer, kalangan bisnis serta masyarakat pada umumnya untuk mengembangkan use case penerapan teknologi berbasis blockchain untuk bersama mengangkat harkat hidup dan kodrat bangsa dalam membangun kemandirian ekonomi digital.
"Visi yang kami usung menjadi suatu kelompok masyarakat yang mampu mewujudkan dan memajukan ekonomi digital Indonesia melalui demokratisasi informasi dan transparansi proses dalam semua bidang yang terkait hajat hidup orang banyak," kata Hijaber ini.
Dikatakannya, misi ini akan diraih melalui 7 strategi yang disingkat sebagai GENESYS.
Vice Chairman Indonesia Blockchain Society Sri Safitri
G merupakan Government collaboration. E adalah empower society. N sebagai networking & synergy. E adalah exploring new opportunities. S adalah simplicity & transparency. Y adalah youth & community engagement. S sebagai strive for meaning & impact. "GENESYS merupakan nama untuk block pertama dari Blockchain," pungkasnya.(id)