JAKARTA (IndoTelko)- Adopsi teknologi Internet of Things (IoT) yang mulai tinggi di Indonesia menjadi perhatian dari sisi keamanan siber.
Variasi teknologi yang digunakan untuk Internet of Things (IoT) sangat beragam, mulai dari teknologi kelompok Short Range Device hingga Low Power Wide Area. Belum lagi lapisan dalam IoT yang mencakup service/aplikasi, platform, network, device, dan security.
"Lapisan security merupakan lapisan yang menjangkau semua lapisan lainnya. Setiap lapisan harus mempunyai aspek security yang cukup, diantaranya terkait perlindungan informasi, data privasi, dan trust," jelas Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika-Ditjen SDPPI, Mochamad Hadiyana, dalam CodeBali Conference, belum lama ini.
Menurutnya, trust sebagai atribut yang memberikan jaminan bahwa informasi identitas pribadi pengguna akhir dilindungi dan hanya digunakan untuk tujuan yang disepakati. "Hal ini menjadi sangat penting untuk keberhasilan adopsi IoT di Indonesia,“ tuturnya.
Diingatkannya, IoT saat ini memperbesar kekhawatiran tentang potensi peningkatan pelacakan untuk data sensitif atau pribadi yang dikumpulkan oleh perangkat di rumah, kantor, dan lingkungan publik pengguna.
"Seringkali pengumpulan data individu ini dilakukan tanpa sepengetahuan pengguna. Oleh karena itu, cybersecurity menjadi hal yang sangat penting untuk tetap menjaga data pribadi pengguna," tandasnya.
Hadiyana memaparkan Roadmap IoT yang terdiri atas teknologi, standardisasi, dan frekuensi serta Roadmap dan skema sertifikasi dan pengujian perangkat telekomunikasi yang ada di Indonesia. Semua itu disiapkan oleh Kementerian Kominfo untuk mengantisipasi dinamika penggunaan IoT di Indonesia.
"Langkah ke depan yang bisa ditempuh yaitu pentingnya untuk memperhatikan keamanan dan privasi jaringan agar penggelaran IoT sukses serta pendekatan kolaboratif untuk mengembangkan solusi yang tepat dan efektif untuk menjawab tantangan mengenai cybersecurity," paparnya.(wn)