JAKARTA (IndoTelko) – Kata.ai yang selama ini dikenal mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Natural Language Processing (NLP) untuk pasar B2B di Indonesia menggelar INTERACT 2018, sebagai sarana diskusi mengenai bagaimana teknologi AI dapat dimanfaatkan pelaku bisnis untuk proses transformasi digital.
Mengusung tema “AI for Intelligent Digital Transformation”, acara ini juga menjadi peluncuran inovasi teknologi conversational AI (kecerdasan buatan berbasis percakapan) terbaru yang dikembangkan oleh Kata.ai dalam Kata Platform 3.0.
"Selama tahun 2017 hingga tahun 2018, kami mendapatkan banyak kesempatan untuk bekerja sama dengan pelaku industri di Indonesia yang mulai menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi AI untuk mengembangkan bisnis mereka di era yang semakin kompetitif. Namun salah satu tantangan yang banyak dihadapi oleh pengambil keputusan dari industri adalah kurangnya referensi dan edukasi mengenai teknologi ini sendiri. Hal inilah yang mendorong kami untuk mengadakan INTERACT 2018 untuk mendorong lebih banyak diskusi mengenai hal ini, sekaligus memperkenalkan inovasi terbaru dari produk AI kami" ujar CEO dan Co-Founder Kata.ai Irzan Raditya dalam keterangan, kemarin.
Kata Platform 3.0 sendiri merupakan versi terbaru dari Kata Platform yang telah diperkenalkan pada tahun 2017 lalu - Sebuah platform teknologi untuk mengembangkan chatbot (program komputer yang memanfaatkan AI untuk menjawab pertanyaan dan menjalankan berbagai fungsi melalui percakapan dengan pengguna).
Sejak diluncurkan, Kata Platform telah digunakan oleh lebih dari 3.700 developer untuk mengembangkan chatbot dan total pesan dalam percakapan yang terjadi dalam semua chatbot dari Kata Platform telah mencapai 400 juta pesan. Di antara semua chatbot tersebut, terdapat chatbot milik lebih dari 30 perusahaan ternama dari berbagai industri seperti Telkomsel, Unilever, Bank BRI, Alfamart, CIMB Niaga, Pegadaian, Zurich Insurance, Wall Street English.
Inovasi yang akan menjadi bagian dari Kata Platform 3.0 antara lain adalah teknologi Text Summarization, fitur yang dapat secara otomatis mengolah informasi teks dalam bentuk panjang menjadi ringkasan sebanyak tiga kalimat.
Hal ini dapat digunakan untuk mengolah informasi panjang seperti artikel berita menjadi informasi singkat yang dapat mudah dicerna oleh pembaca di dalam aplikasi peengiriman pesan. Lalu Voice Chatbot, fitur ini memungkinkan chatbot yang dikembangkan dalam Kata Platform untuk mengolah pesan dalam bentuk suara dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan chatbot yang berbicara langsung tanpa menulis.
Selain itu, akan hadir juga fitur lainnya seperti Project System, Modules, CMS Studio, dan Natural Language Prediction API. Fitur - fitur ini akan menjadi bagian dari Kata Platform 3.0 dan siap digunakan pada tahun 2019.
Inovasi ini merupakan hasil dari proses penelitian dan pengembangan tim riset Kata.ai dalam berbagai karya ilmiah (paper) yang telah diakui dan dipresentasikan di berbagai konferensi AI tingkat internasional. Antara lain ACL Workshop on Deep Learning Approaches for Low-Resource NLP di Australia, EMNLP Workshop on Noisy User-generated Text di Belgia, dan International Conference on Asian Language Processing (IALP) 2018 di Universitas Telkom, Bandung.
“Kami di Kata.ai memiliki keyakinan bahwa teknologi kecerdasan buatan bukan merupakan ancaman bagi manusia, namun merupakan alat pendukung yang dapat membantu kita menjadi lebih produktif dengan cara mengotomatisasi berbagai proses yang repetitif. Dengan produktivitas lebih tinggi, kita semua akan memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi manusia. Karena itulah kami memilih untuk fokus pada teknologi Conversational AI yang akan menjadi 'jembatan' interaksi antara manusia dengan komputer,” tambah Irzan.(wn)