JAKARTA (IndoTelko) - Avast Global PC Risk Report 2019 menemukan ancaman digital untuk komputer rumah dan bisnis di Indonesia.
Dalam laporannya, Avast mengungkapkan dalam beberapa bulan terakhir, pengguna Windows 7,8, dan 10 di PC rumah mempunyai kemungkinan 20% untuk mendapatkan serangan siber.
Afghanistan, Iran, dan Tiongkok berada di daftar teratas negara yang pengguna PC rumahnya memliki resiko tertinggi, sedangkan Pakistan, Vietnam dan Tiongkok adalah negara-negara yang PC perusahaannya paling beresiko terhadap serangan siber.
Avast Global PC Risk Report 2019, yang menganalisa data dari database pendeteksi ancaman milik Avast, juga menemukan bahwa pengguna Windows 10 di PC rumah adalah yang paling beresiko terserang ‘advanced attack’ yang dapat juga didefinisikan sebagai ancaman yang belum diketahui sebelumnya dan didesain untuk melewati proteksi teknologi didalam perangkat lunak keamanan seperti penyaringan URL, pemindaian email, tanda tangan, heuristic, dan emulator.
Versi Windows yang paling aman tampaknya adalah Windows Vista, kemungkinan karena pengguna Windows Vista secara global turun menjadi 2%.
Hal ini membuat Windows Vista tidak menarik bagi para penjahat siber. Pengguna Windows Vista di rumah mempunyai rasio resiko ancaman dibawah 10% dari semua ancaman dan rasio resiko sebesar 1.6% untuk ‘advanced threats’. Hal ini terjadi sama dengan pengguna di perusahaan, dimana Windows Vista mempunyai kemungkinan 7% untuk menghadapi segala jenis ancaman dan 1% untuk menghadapi ‘advanced threats’.
“Penjahat siber membuat ancaman yang mengambil kesempatan dari aktivitas yang dilakukan para pengguna di rumah dan hal tersebut tergantung dari konsumer karena umumnya mereka tidak terlalu memperhatikan keamanan digital,” kata Security Evangelist Avast Luis Corrons dalam keterangan kemarin.
Menurut laporan, 29.29% komputer rumah di Indonesia beresiko dari segala jenis infeksi, dengan 8.11% nya terserang ‘advanced attack.’
Sedangkan di perusahaan, terdapat 29.53% komputer yang beresiko dari segala jenis infeksi, dengan 5.36% nya terserang ‘advanced attack’. Indonesia sendiri termasuk dalam sepuluh negara teratas untuk komputer perusahaan yang paling beresiko terhadap segala jenis ancaman.
Data yang berada dalam laporan ini mewakili ancaman yang dilindungi oleh Avast dari pengguna PC pada paruh kedua 2018; khususnya, ancaman yang telah diblokir oleh Avast antara tanggal 11 Agustus 2018 dan 9 September 2018.
Data ini dikumpulkan dari jaringan deteksi ancaman Avast. Demi memberikan data dari berbagai negara dan wilayah, Avast setidaknya melakukan sampel sebanyak 10.000 komputer rumah dan 1.000 komputer perusahaan. Data memperlihatkan ancaman total dan advance dalam mengevaluasi rasio resiko komputer rumah dan perusahaan seluruh dunia.(wn)