JAKARTA (IndoTelko) - Perusahaan teknologi finansial peer to peer lending, DanaLaut, memiliki target penyaluran modal kerja sebesar Rp 50 miliar ke lima sektor bidang kelautan, yakni pembuatan garam, usaha rumput laut, usaha turunan produk laut, tambak, dan miniplant.
Kelima sektor ini diharapkan mampu menciptakan sebuah ekosistem bidang kelautan yang menjamin keberlangsungan usaha semua pihak. DanaLaut menargetkan 150 proyek pendanaan modal yang akan disalurkan di sepanjang tahun 2019.
Pada 2018, fintech ini telah menyalurkan pendanaan modal kerja pada usaha garam dan rumput laut sebesar Rp1 miliar.
“DanaLaut berkomitmen membuka akses permodalan bagi para pelaku usaha kelautan berskala mikro dan kecil, seperti nelayan pesisir, petani garam, pembudidaya rumput laut, serta koperasi-koperasi yang bergerak di sektor kelautan,” tutur CEO DanaLaut Niko Ariansyah dalam keterangan kemarin.
DanaLaut menyediakan layanan invoice financing (menunjang kegiatan perdagangan hasil laut), modal kerja (menunjang kebutuhan operasional, seperti bahan baku atau proses produksi), serta budidaya (berupa pinjaman untuk usaha produktif).
Ketiga layanan tersebut menjadi solusi bagi sekitar 85% pelaku usaha perikanan yang tergolong dalam skala mikro dan kecil, serta membutuhkan alternatif pembiayaan.
Asal tahu saja, laut Indonesia yang terbentang seluas 3,25 juta km persegi menyimpan kekayaan bernilai triliunan rupiah. Untuk diingat, luas lautan Indonesia melebihi daratannya yang hanya 2,01 juta km persegi. Maka komoditas andalan ekonomi sektor kelautan, seperti perikanan dan rumput laut, tentu menjadi “permata” tersembunyi yang harus dioptimalisasi.
Sektor perikanan, menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan di kuartal III tahun 2018, menyumbangkan Rp59,98 triliun untuk PDB Indonesia. PDB tersebut didapatkan dari komponen pembentuk berdasarkan produk primer.(wn)