Final Battle Jokowi vs Prabowo, pemenangnya ...

Pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno kala mengambil nomor urut di KPU.(dok)

JAKARTA (IndoTelko) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menyelesaikan debat Calon Presiden (Capres) 2019 kelima pada Sabtu (13/4).

Debat capres ini menjadi pertarungan terakhir (Final Battle) bagi pasangan Capres-Cawapres Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga S Uno sebelum pencoblosan pada 17 April mendatang.

Debat yang diibaratkan seperti el clasico di pertandingan sepak bola itu membahas tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, dan industri.

Mesin Curiosity Every Particular Object and Data (CEPOD) yang menganalisa percakapan media sosial berbasis kecerdasan buatan menyatakan, berdasarkan share index pasangan Prabowo-Sandi unggul di sejumlah media sosial (Medsos) pasca debat usai pada (13/4)

"Data share index ini verifikasinya adalah data detail dari beberapa kanal Medsos. Tetapi kalau untuk debat biasanya engagement tinggi itu di Twitter," ungkap CEO CEPOD Achmad SW dalam keterangan Minggu (14/4).

Sebaran percakapan terkait pasangan Capres di Medsos versi CEPOD

Diungkapkannya, jika melihat platfrom jejaring sosial, persaingan ketat terjadi di Twitter diantara pendukung kedua pasangan. "Persaingan ketat itu di Twitter, kedua pendukung saling balap dalam share of voice," ulasnya.

Sementara Pendiri mesin analisa media sosial Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mengungkapkan perang Tanda Pagar (Tagar) terjadi diantara dua kubu.

Selama debat pendukung Nomor 02 (Prabowo) tidak membuat tagar khusus. Hanya ada amplifikasi dari tagar-tagar sebelumnya seperti #.BeraniPilih02, #.AaGymPilihPrabowo, #.UAHPilihPrabowo, dan tagar #.HoaxJkwMenangTotalDebat .

Sementara Tagar yang diangkat oleh pendukung No 01 (Jokowi) selama debat adalah #.JokowiMenangTotalDebat, dan dari sub cluster tambahan mengangkat tagar #.AkhirnyaDebatBerakhir.

Untuk share of voices, dalam periode debat dari jam 20:00-22:00 posisnya berimbang yakni 50:50 bagi kedua paslon.

Selama debat, mesin Drone Emprit melihat sentimen percakapan terhadap kedua paslon sbb: - 01: Positif 63%, Negatif 20%. 02: Positif 51%, Negatif 28%. Sentimen negatif terhadap No 02 naik pesat setelah 45 menit debat.

"Kenaikan sentimen negatif setelah beberapa sesi itu memperlihatkan mulai banyaknya statement dari pasangan No 02 yang dipersepsikan secara negatif oleh warganet, atau sengaja dijadikan bahan serangan oleh pendukung 01. Sementara stabilnya sentimen negatif pada pasangan No 01 mengindikasikan tidak adanya upaya berarti dari influencer dan pendukung 02 dalam menyerang paslon 01," kata Ismail dalam cuitannya (14/4).

Sementara Pengamat Politik Hendri Satrio melalui akun Twitter-nya (13/4) mencuit Jokowi terlalu memaksakan terms "digital" untuk mencitrakan dirinya pemimpin yang hebat.

"Padahal, pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang memahami rakyatnya. Pak Jokowi saat ini harus belajar dari Pak Jokowi versi 2014. Ucapan Sandiaga tentang "akan ada uang yang lebih banyak di kantong rakyat" merupakan punch line yang sangat kuat untuk menggambarkan program ekonomi 02," tutupnya.(id)